TERUNGKAP pulau sepanjang 200 meter di Eropa yang rutin berubah kewarganegaraan dua kali setahun.
Tepatnya pulau ini terletak di antara Prancis dan Spanyol, kira-kira apa yang menyebabkan mereka berganti kewarganegaraan setiap dua tahun sekali, ya?
Seorang Jurnalis BBC Mike McEacheran membagikan kisahnya saat melakukan perjalanan ke pulau unik tersebut.
Setiap tahun pelancong akan melakukan perjalanan ziarah Camino de Santiago dan akan melewati sebuah jalur tertua dan romantis sepanjang abad ini.
Selain itu melakukan perjalanan ke sudut paling barat Spanyol tepatnya saat melakukan perjalanan Homerian untuk pergi ke makan Santo Yakobus juga sering dilakukan banyak orang.
Perjalanan tersebut dilakukan sebagai langkah untuk menyebarkan agama yang sudah sejak lama dilakukan.
Tetapi, pelancong tersebut tidak melakukan perjalanan ke tempat demikian. Ia justru pergi ke sebuah pulau yang tak berpenghuni bernama Pulau Pheasant yang terletak diantara Prancis dan Spanyol.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pulau Sepanjang 200 Meter di Eropa yang Rutin Berubah Kewarganegaraan Dua Kali Setahun
Penemuan Pulau Pheasant bisa dikatakan tidak sengaja, sebab awalnya pelancong sedang mempelajari peta Pyraness barat untuk belajar memahami Negara Basque di Spanyol saja.
Namun tanpa sengaja ia menemukan sebidang tanah yang letaknya di perbatasan antara Hendaye, Prancis, dan Irun, Spanyol, di sungai Bidasoa yang mengalir ke Teluk Biscay.
Pulau yang paling tidak memiliki luas 200 meter tersebut secara membingungkan dipimpin oleh masing-masing negara yang mengapitnya selama enam bulan lamanya.
Ternyata tak banyak orang yang tahu mengenai sejarah pulau unik tersebut.
Sampai akhirnya pelancong tersebut datang langsung ke Pulau Pheasant dan bertemu seorang arkeolog bernama Pia Al Jasindo Soronda dan menceritakan semua sejarah tentang pulau unik tersebut.
Pulau Pheasant ini terletak 10 meter dari sisi sungai Spanyol dan 20 meter dari Prancis.
Pulau yang diapit kedua negara tersebut berbentuk elips, di pulau tersebut pepohonan dapat tumbuh dengan lebat.
Pada awal romawi kuno Pula Pheasant ini awalnya bernama “Paysans” yang artinya petani sebelum akhirnya berubah lagi bernama “Faisans” dan mulai terkenal pada tahun 1648.
Pada saat terjadinya gencatan senjata senjata antara Spanyol dan Prancis, pulau ini dijadikan sebagai pulau netral.
Hingga 24 kali perundingan telah dilakukan untuk menentukan pemilik dari pulau tersebut namun negosiasi tidak pernah berjalan lancar.
Sampai pada sebelas tahun kemudian tercapailah perjanjian damai Pyrenees. Pernikahan antara Raja Prancis Louis XIV dengan Maria Theresa putri Raja Philip IV Spanyol tahun 1660 menjadi simbol perdamaian kedua negara.
Pernikahan tersebut mengundang tamu dari berbagai negara dan dibuat lah jembatan diantara pulau untuk memudahkan transportasi.
Selain tamu para pelukis juga diundang untuk berkarya, salah satunya pelukis istana Raja Philip yaitu Diego Velazquez.
Pulau Pheasant dijadikan sebagai simbolisasi perdamaian kedua negara. Spanyol dan Prancis keduanya memiliki hak asuh yang sama terhadap pulau tersebut hingga dibagi menjadi dua pemegang kekuasaan.
Negara Spanyol akan memerintah di pulau tersebut mulai 1 Februari sampai 31 Juli. Dibulan berikutnya selama enam bulan kedepan barulah Prancis yang memerintah.
Setidaknya itulah sejarah mengapa pulau sepanjang 200 meter di Eropa rutin merubah kewarganegaraannya setiap dua kali dalam satu tahun.