JAKARTA - Proyek Bendungan Ameroro dipercepat. Hal ini untuk memperkuat suplai air baku dan irigasi di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dengan adanya bendungan tersebut diharapkan mampu mendukung pengembangan industri nikel serta sektor pertanian, perikanan dan peternakan yang membutuhkan banyak air baku.
Baca Juga: Budidaya Jagung Dikembangkan di Papua, Menteri Basuki: Kuncinya Ketersediaan Air Irigasi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki pada pernyataan tertulisnya, Kamis (11/8/2022).
Baca Juga: 9 Macam Perairan di Muka Bumi, Ini Daftarnya
Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,15 juta m3 dengan luas genangan 244,51 hektare berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3,363 hektare di Kabupaten Konawe. Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Bendungan tipe Zonal Urugan Batu dengan Inti Tegak dengan tinggi puncak 82 meter ini juga diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik. Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Kendari-Konawe.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya