Share

Bacaan Surat An-Nas di Alquran Digital Okezone Lengkap Tafsirnya: Melindungi dari Godaan Setan

Hantoro, Jurnalis · Sabtu 13 Agustus 2022 07:56 WIB
https: img.okezone.com content 2022 08 13 330 2647084 bacaan-surat-an-nas-di-alquran-digital-okezone-lengkap-tafsirnya-melindungi-dari-godaan-setan-XnYbws2d1O.jpg Ilustrasi bacaan Surat An-Nas lengkap tafsirnya. (Foto: Shutterstock)
A A A

BACAAN Surat An-Nas lengkap terdapat di Alquran Digital Okezone. An-Nas sendiri merupakan surat ke-114 dalam kitab suci Alquran.

Surat An-Nas terdiri dari 6 ayat dan memiliki arti "Umat Manusia". An-Nas juga termasuk golongan surat Makkiyyah atau turun di Kota Makkah.

Berikut ini isi Surat An-Nas Ayat 1–6 lengkap terdapat di Alquran Digital Okezone:

Baca juga: Arti Surat An-Nas Ayat 1-6 Beserta Tafsirnya 

Baca juga: Isi Kandungan Surat An Nas Ayat 1-6 

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ

1. Qul a'uzu birabbin naas

"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia'."

مَلِكِ النَّاسِ

2. Malikin naas

"Raja manusia."

إِلَٰهِ النَّاسِ

3. Ilaahin naas

"Sembahan manusia."

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ

4. Min sharril was waasil khannaas

"Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi."

الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ

5. Al lazee yuwas wisu fee sudoorin naas

"Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia."

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

6. Minal jinnati wan naas

"Dari (golongan) jin dan manusia." (QS An-Nas: 1–6)

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dikutip dari Rumaysho, dai muda asal Yogyakarta Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan bahwa Ayat-ayat Surat An-Nas menerangkan mengenai sifat-sifat Rabb, yaitu (1) sifat rububiyah (yang dimintai perlindungan karena dialah yang menguasai manusia), (2) sifat mulkiyah (yang Maha Merajai), dan (3) sifat ilahiyah (yang berhak diibadahi).

Jadi, Allah-lah yang menjadi Rabb (yang mengatur) segala sesuatu, Dialah yang merajainya, dan Dialah ilah (yang berhak diibadahi). Oleh karenanya segala sesuatu itu makhluk yang diatur, dikuasai, dan sebagai hamba bagi-Nya.

Melindungi dari Godaan Setan

Dari sini segala sesuatu yang ingin mencari perlindungan diperintahkan untuk meminta perlindungan pada Rabb yang memiliki sifat yang mulia ini. Segala sesuatu tersebut diperintahkan untuk meminta perlindungan dari gangguan setan yang biasa memberikan rasa waswas, sedang mereka dalam keadaan tersembunyi. Artinya jika manusia lalai dari mengingat Allah, maka setan pun akan memberikan waswas kepadanya.

Setan yang memberikan rasa waswas inilah setan yang biasa menemani manusia. Sebab setiap insan (manusia) tidak bisa lepas dari qorin (setan yang terus menemaninya tadi) lalu membisikkan agar ia melakukan perbuatan keji.

Setan akan berusaha melalaikan manusia ketika ia lalai dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Manusia yang selamat dari gangguannya adalah mereka yang mendapat perlindungan dari Allah Ta’ala. Sebagaimana terdapat dalam hadis shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

« مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ ». قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « وَإِيَّاىَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِى عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِى إِلاَّ بِخَيْرٍ ».

"Tidaklah seorang pun dari kalian melainkan dikuasai pendamping dari kalangan jin." Mereka bertanya, "Apakah engkau juga, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku juga termasuk, hanya saja Allah membantuku mengalahkannya lalu ia masuk Islam. Ia hanya memerintahkan kebaikan padaku." (HR Muslim nomor 2814, dari ‘Abdullah bin Mas'ud)

Dalam hadis lain juga disebutkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ ، وَعَيْنِ الإِنْسَانِ ، حَتَّىنَزَلَتْ المُعَوِّذَتَانِ ، فَلَمَّا نَزَلَتَا ، أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا . رَوَاهُالتِّرْمِذِي ، وَقاَلَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) .

"Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad manusia), sampai turun dua mu’awwidzataan (Surat Al Falaq dan Surat An-Nas). Ketika keduanya turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. (HR Tirmidzi nomor 2058 dan ia berkata bahwa hadisnya hasan. Ibnu Majah: 3511; An-Nasa'i, 8:271. Syekh Salim bin 'Ied Al-Hilaly menyatakan dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 2:217, sanad hadis ini sahih)

Demikian penjelasan mengenai Surat An-Nas Ayat 1–6. Semoga jelas dan bermanfaat. Allahu a'lam bisshawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini