Share

Cerita Takhbib Nenek Ahli Ibadah Rusak Rumah Tangga Orang Lain, Naudzubillah Min Dzalik!

Hantoro, Jurnalis · Senin 29 Agustus 2022 11:09 WIB
https: img.okezone.com content 2022 08 29 614 2656455 cerita-takhbib-nenek-ahli-ibadah-rusak-rumah-tangga-orang-lain-naudzubillah-min-dzalik-oYUWCKk9Ta.jpg Ilustrasi kisah takhbib merusak rumah tangga orang lain. (Foto: Shutterstock)
A A A

BEBERAPA waktu lalu istilah takhbib menjadi pembahasan hangat di linimasa media sosial. Takhbib sendiri memiliki pengertian sebagai tindakan pihak ketiga yang merusak rumah tangga orang lain.

Takhbib tidak hanya datang dari perempuan muda yang menggoda suami orang. Lalu juga tidak selalui dari lelaki tampan yang merayu istri orang.

Baca juga: Apa Arti Takhbib yang Viral Disebut Suami Tasyi Athasyia? 

Bahkan, kakek nenek tua renta mungkin saja merusak keharmonisan sepasang suami istri yang saling cinta. Tidak percaya? Berikut ini kisahnya, sebagaimana dipaparkan Ustadz Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman NU Online, dikutip dari nu.or.id.

Syekh Ali al-Khawash (w. 949 H) sufi agung asal Mesir pernah berkisah kepada murid kesayangannya, yaitu Syekh Abdul Wahab as-Sya’rani. Ia punya tetangga lelaki sukses yang sedang menapaki karier sebagai hakim negara.

Si hakim ini sangat mencintai istrinya. Demikian pula si istri sangat menyayanginya. Seolah tidak ada seorang pun yang dapat merusak keharmonisan di antara keduanya.

Sampai akhirnya datang nenek tua renta ke rumah pasangan itu dan tinggal di sana. Sosok nenek tua renta lengkap dengan atribut kesalihan. Membawa tasbih dan sajadah selayaknya ahli ibadah.

Baca juga: Pelakor dalam Islam Disebut Takhbib, Bagaimana Hukumnya? 

Tampak khusuk dalam kesehariannya. Selama tinggal di sana, si nenek selalu puasa di siang hari dan qiyamul lail sepanjang malam.

Melihat kesalihannya, si hakim dan istri pun menaruh simpati kepadanya. Tidak hanya itu, bahkan mereka menjadi sangat senang kepadanya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Hari-hari berikutnya si hakim sering menginap di luar, yaitu di tempat seseorang yang diyakininya merupakan orang salih semacam wali. Nah, kesempatan malam-malam itu akhirnya dimanfaatkan si nenek untuk mendekati istri si hakim.

"Sungguh kamu sudah seperti anakku sendiri. Kebahagiaanmu menjadi tanggung jawabku. Kesusahanmu juga menyusahkanku. Sungguh suamimu telah menikah lagi tanpa sepengetahuanmu. Malam-malam ini pun ia pergi menginap di tempatnya," ucap si nenek coba meyakinkan.

Baca juga: Kisah Tobat Penjahat yang Merampok Syekh Abdul Qadir al-Jailani 

"Maksudku begini. Ambillah pisau dan potonglah sebagian jenggotnya yang dekat dengan bagian atas dadanya. Nanti biar kujadikan sarana agar ia menceraikan istri barunya dan agar tidak akan menikah lagi dengan wanita lain selamanya," imbuh si nenek secara sangat meyakinkan.

Di waktu lain tanpa sepengetahuan si istri, si nenek mendekati si suami.

Baca juga: Gara-Gara Celana, Abu Nawas Dapat Uang Banyak dari Raja! Pinter Banget 

"Tuanku, Anda sangat berjasa kepadaku. Apa yang menyusahkanmu juga menyusahkanku. Sungguh malam ini istrimu punya rencana jahat akan memenggal lehermu agar bisa menikah dengan lelaki lain."

"Bila Anda tidak memercayai ucapanku, silakan pura-pura tidur dan pejamkan kedua matamu. Pura-pura mengoroklah dan lihatlah apa yang akan dilakukan istrimu," kata si nenek menghasut si hakim.

Benar saja, si suami atau si hakim itu pun mengiyakannya. Ia pura-pura tidur dan melirik gerak-gerik istrinya secara sembunyi-sembunyi tanpa disadari oleh si istri.

Dia lihat si istri menghampirinya dengan membawa pisau, memasukkan tangan guna mengangkat jenggot panjangnya dari atas dada, dan memasukkan pisau ke sana.

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini Senin 29 Agustus 2022M/1 Shafar 1444H 

Menjeritlah si suami penuh kekagetan dan secepat kilat menyambar palu besar di sisinya. Ia pukul istrinya dengan palu besar itu tepat di bawah telinganya hingga tewas seketika.

Setelah mendengar tragedi memilukan itu, keluarga si istri akhirnya datang beramai-ramai dan menyeret si suami kepada penguasa setempat, kemudian menghukumnya dengan hukuman mati seketika itu juga.

Baca juga: Bacaan Ayat Kursi Teks Arab, Latin, Terjemahan Indonesia Lengkap di Alquran Digital Okezone 

Lalu bagaimana kisah si nenek jahat itu? Ia pun mengeloyor pergi sambil berucap: "Subhanallah, subhannallah."

Lalu siapakah sebenarnya nenek jahat itu? Meskipun secara lahiriah tampak seperti ahli ibadah, ia adalah nenek malang yang terkuasai oleh iblis untuk menghancurkan rumah tangga orang.

Demikian penjelasan Syekh Abdul Wahab As-Sya'rani, seiring sabda Nabi Shallallahu alaihi wassallam:

إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ. ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ، فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً. يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ: فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا. فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا. قَالَ: ثُمَّ يَجِىءُ أَحَدُهُمْ، فَيَقُولُ: مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ. قَالَ: فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ: نِعْمَ أَنْتَ. رواه مسلم

Artinya: "Sungguh iblis meletakkan kursi singgasananya di atas air (lautan). Lalu ia utus pasukannya untuk menggoda manusia. Yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Salah satunya datang menghadap dan berkata: ‘Aku telah melakukan ini itu.’ Iblis menjawab: ‘Kamu belum melakukan apa pun. Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda: ‘Lalu datang yang lainnya dan berkata: ‘Aku tidak meninggalkan manusia hingga aku pisahkan antara dia dan istrinya.’ Nabi Shallallahu alaihi wassallam bersabda: ‘Lalu iblis itu mendekatkan salah satu pasukannya itu kepadanya dan berkata: ‘Kamu adalah pasukanku terbaik’.” (HR Muslim) (Abdul Wahab as-Sya’rani, Lawaqihul Anwar fi Bayanil ‘Uhudil Muhammadiyyah, [Beirut, Darul Kutubil ‘Ilmiyah: 2005], halaman 589–590)

Dari cerita takhbib yang dialami pasangan suami istri ini dapat diambil hikmah bahwa perjalanan rumah tangga selalu mengandung ujian. Bisa jadi orang yang sekilas kelihatan sangat dekat dan baik justru menjadi pintu masuk prahara rumah tangga.

Namun demikian, bukan masalah seberapa besar ujian yang menyapa, tapi lebih pada bagaimana cara menghadapinya. Tetap percaya kepada pasangan menjadi jalan terbaik daripada sekadar menuruti bisikan orang ketiga, meskipun tampaknya baik dan dapat dipercaya.

Wallahu a'lam bisshawab.

1
4

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini