Share

Abu Nawas Kerjai Pejabat Mata Duitan Pakai Bingkisan Suap, tapi Kok Isinya Bau?

Miftah H Yusufpati, Jurnalis · Rabu 31 Agustus 2022 06:31 WIB
https: img.okezone.com content 2022 08 30 614 2657754 abu-nawas-kerjai-pejabat-mata-duitan-pakai-bingkisan-suap-tapi-kok-isinya-bau-9XHbFqAYLr.jpg Ilustrasi Abu Nawas kerjai pejabat mata duitan pakai bingkisan suap beraroma bau. (Foto: Istimewa/Sindonews)
A A A

DI negeri tempat tinggal Abu Nawas muncul kondisi sangat mengkhawatirkan. Marak praktik korupsi, kolusi, nepotisme, dan suap. Itu semua banyak dilakukan pejabat mata duitan.

Suatu hari di siang yang udaranya sedang panas, Abu Nawas tampak bermalas-malasan di rumah. Ketika rasa kantuk mulai datang, tiba-tiba terdengar suara salam. Ada tamu rupanya.

"Waalaikumsallam warohmatullahi wabarokatuh," jawab Abu Nawas, seperti dikutip dari Kalam Sindonews.

Tamu yang datang itu ternyata tetangga sebelah, Abu Mizan. "Ada apa nih, tumben siang-siang datang kemari," tanya Abu Nawas usai bersalaman. 

Abu Mizan pun bercerita panjang lebar tentang kasus yang dihadapinya. Intinya, ia minta tolong Abu Nawas menyelesaikan masalah itu.

Begini ceritanya: Telah berulang kali Abu Mizan mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga ia menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok alias suap.

Tapi Abu Mizan tahu bahwa menyogok itu diharamkan ajaran agama Islam. Itu sebabnya, apa pun yang terjadi, Abu Mizan ogah menyogok hakim tersebut.

Namun, tingkah hakim tersebut membuat Abu Mizan dongkol. Itulah sebabnya ia mengadukan masalahnya kepada Abu Nawas. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Tuan kan dekat dengan Baginda Raja, tolong bantu saya," pinta Abu Mizan memelas.

"Ah, itu urusan kecil. Enggak perlu lapor Baginda Raja segala," jawab Abu Nawas disambut wajah ceria Abu Mizan.

"Terus saya mesti berbuat apa?" tanya Abu Mizan harap-harap cemas. Selanjutnya Abu Nawas memberi tahu kiat menghadapi hakim mata duitan macam itu. Abu Mizan menyambut ide Abu Nawas dengan senang hati.

"Baiklah kalau begitu, saya akan lakukan seperti yang Tuan resepkan," ujar Abu Mizan mohon diri.

Seperti yang dinasihatkan Abu Nawas, Abu Mizan menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan kotoran sapi hingga hampir penuh. Kemudian di atasnya, ia mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya.

Gentong itu dibawanya ke hadapan hakim. Saat itu juga hakim yang biasanya sok sibuk, langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Abu Mizan. 

Abu Mizan kemudian bertanya, "Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan?"

Hakim tersenyum lebar. "Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya."

Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. "Wah, enak benar mentega ini."

"Iya," jawab Abu Mizan, "Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam."

Dikarenakan urusan sudah kelar, maka Abu Mizan pun pamit pulang dengan perasaan girang.

Wallahu a'lam bisshawab

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini