Share

Kisah Mualaf Mantan Pemuka Agama, Dulu Benci Islam Kini Bangun Rumah Tahfidz Quran

Syifa Fauziah, Jurnalis · Selasa 30 Agustus 2022 11:10 WIB
https: img.okezone.com content 2022 08 30 621 2657193 kisah-mualaf-mantan-pemuka-agama-dulu-benci-islam-kini-bangun-rumah-tahfidz-quran-LKHbVChO6X.jpg Kisah mualaf Pak Yo mantan pemuka agama. (Foto: YouTube Ngaji Cerdas)
A A A

ALLAH Subhanahu wa ta'ala bisa memberikan hidayah Islam kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. Inilah yang dialami pria mualaf bernama Yohanes atau akrab disapa Pak Yo. Sebelum memeluk agama Islam, dia merupakan pemuka agama yang kerap memurtadkan orang.

Melalui kanal YouTube Ngaji Cerdas, Pak Yo bercerita setelah 90 hari menjadi seorang mualaf dirinya belajar banyak tentang adab-adab dari segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah adab ketika makan dan minum menggunakan tangan kanan serta tidak boleh berdiri.

Kisah mualaf Pak Yo mantan pemuka agama. (Foto: YouTube Ngaji Cerdas)

"Saya pernah beli minuman kesukaan saya, kemudian saya buka, saya minum pakai tangan kiri, terus ditepis sampai jatuh. Terus diperingatkan sama seseorang disuruh pakai tangan kanan. Saya bilang, 'Saya akan minum pakai tangan kanan tapi tolong belikan minuman saya yang tadi jatuh'," ujar Pak Yo seperti dikutip pada Selasa (23/8/2022).

Selain itu, dia juga belajar banyak tentang keteladan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, terutama mengenai kepemimpinan atau leadership. Menurut dia dari situ ada unsur akidah dan syariat yang membuatnya makin memahami.

"Saya juga belajar tentang sholat, karena saya sering gagal paham, apalagi saat keluar kota. Enggak tahu apa itu jamak atau apa itu qashar. Saya bersyukur punya banyak teman dan bisa memberikan saya ilmu tentang itu," tambahnya.

Pak Yo mengatakan ketika masuk Islam dirinya berkomitmen berdakwah meski dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki. Bahkan saat ini dia mempunyai sebuah rumah bernama Griya Basyiran di Kadirejo, Semarang, Jawa Tengah. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ia menceritakan saat resmi menjadi mualaf di hari ketujuh, dai mengajak komunitas pembina mualaf untuk berkeliling ke tempat di mana dulu saat menjadi pemuka agama dia memurtadkan orang dengan metode belajar. Kemudian setelah menjadi mualaf, ia ingin berdakwah dengan ilmu yang dimiliki.

"Ketika hari ini ada orang-orang yang memurtadkan orang, saya tidak akan tinggal diam. Untuk itulah saya bangun Griya Mubasyiran," tuturnya.

"(Selama) 90 hari ini saya buat griya ini ada Tahfidz Quran, bimbingan belajar gratis, Islamic Center, character building, dan pemberdayaan umat. Saya dedikasikan untuk umat agar umat tidak terjebak dari orang-orang yang ingin memurtadakan mereka," terangnya.

DI Griya Basyiran itu Pak Yo memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar Alquran dan pengetahuan umum. Menurut dia, pengetahuan umum juga dibutuhkan untuk mereka mencapai cita-cita yang diinginkan.

"Bimbingan belajar ini gratis, pelajarannya ada umum dan agama. Gurunya benar-benar kita ambil dari guru di sekolah. Kita buka dari jam 2 sampai jam 5 sore. Bimbel ini dapat dipertanggungjawabkan untuk anak-anak kita," katanya. 

Griya Mubasyiran sendiri memiliki arti rumah yang memberikan kabar baik. Di dalamnya juga ada Islamic character building. Menurut Pak Yo, tanpa disadari banyak orang pintar tapi karena tidak punya karakter jadi kehidupannya tidak diharapkan.

"Kita bangun karakter berdasarkan ajaran Islam," ucapnya lagi.

Tidak hanya itu, ada pula bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan keahlian, tempat itu menghadirkan beberapa keahlian sehingga masyarakat setempat bisa belajar. Mulai dari membuat bakso, mi ayam, fried chicken, menjahit, dan merias. Bagi yang berminat bisa datang tanpa dipungut biaya.

"Menurut saya, Islam tidak sulit dan tidak menyulitkan. Semoga bisa menyemangati kita," pungkasnya. Wallahu a'lam bisshawab

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini