SUATU hari Abu Nawas melakukan keteledoran yang tidak bisa dimaafkan pihak kerajaan. Ia pun menjadi buronan Baginda Raja dan pihak istana. Raja kemudian memerintahkan prajuritnya menangkap Abu Nawas di rumahnya.
Tibalah prajurit istana di rumah Abu Nawas. Mereka melihat Abu Nawas dan istrinya sedang mencangkul di ladang yang akan ditanami kentang.
Baru mencangkul beberapa meter saja, tanpa ampun para prajurit menggelandang Abu Nawas ke penjara istana. Ia sedih karena ladangnya belum selesai dicangkul, ditambah sang istri tidak mungkin kuat mencangkul sendirian.
Di dalam penjara, Abu Nawas bepikir keras agar istrinya tetap bisa menanam kentang. Kalau tidak, musim tumbuhnya kentang akan berlalu begitu saja. Ia memanggil seorang penjaga penjara.
"Wahai penjaga, saya ingin menulis surat rahasia untuk istriku di rumah tentang sesuatu yang sangat penting," kata Abu Nawas yang menyampaikan bahwa suratnya itu tidak boleh dibaca oleh siapa pun, dilansir nu.or.id.
Si penjaga penjara tersebut langsung melaporkan keinginan Abu Nawas kepada Baginda Raja. Baginda Raja menyetujuinya. Penjaga penjara langsung mengambilkan kertas dan pena untuk Abu Nawas.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya