PENGURUS Gereja Amal Kasih (PGAK) Pusat Pastoral Samadi selama beberapa tahun ke belakang atau tepatnya pada masa pandemi, diubah menjadi tempat isolasi mandiri (isoman) bagi para pasien Covid-19. Di mana kala itu masih dalam kondisi keterbatasan ruang.
Lantas, bagaimana awal mula PGAK Pusat Pastoral Samadi jadi tempat isoman bagi para pasien Covid-19?
Dihimpun dari berbagai sumber, penggagas PGAK Pusat Pastoral Samadi diubah menjadi tempat isoman adalah pastor Yustinus Ardianto. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan, dan banyak orang yang membutuhkan ruang maka dirinya mengusung ide tersebut.
Tak hanya umat Katolik saja, pria yang akrab disapa Romo Yustinus itu mempersilakan semua kalangan atau latar belakang isoman di PGAK Pusat Pastoral Samadi.
Ia menilai, bahwa pasien Covid-19 yang sedang berjuang sembuh bukan hanya membutuhkan obat. Tetapi juga tempat, di mana membuatnya akan terasa lebih aman dan nyaman.
"Penyembuhan itu bukan cuma obat, tapi suasana. Di sini juga enggak perlu merasa khawatir," kata Romo Yus.
Sementara itu, PGAK Pusat Pastoral Samadi sendiri sudah didirikan sejak 22 Agustus 1960 silam. Berlokasi di Jalan Kapuk III, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Fungsi utama dari PGAK Pusat Pastoral Samadi ini adalah menjadi tempat pelayanan bagi umat Katolik. Salah satunya untuk pemberkatan, dan sarana kemanusiaan atau keperluan umat Katolik lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya