BAGI kamu yang plesiran ke Bojonegoro, Jawa Timur, bisa menikmati keindahan berbagai macam bunga mawar.
Pasalnya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro meluncurkan Kebun Bunga Mawar Buana Indah, berlokasi di Balai Desa Kalangan, Margomulyo.
Aneka ragam bunga mawar di taman ini bisa menjadi objek wisata baru, masyarakat pun bisa berswafoto memanfaatkan keindahan bunga mawar.
Ada beragam varietas bunga mawar di sini, mulai varietass black magic, brenggala, varietas mawar potong pergiwo, dan pergiwati.
Tak hanya itu pengembangan florikultura mawar ini merupakan bagian dari kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Peneliti Madya BRIN Catur Hermanto mengapresiasi pengembangan hortikultura di Bojonegoro. Sebab, potensi pengembangan sangat besar. Mulai dari tanaman hias, buah, hingga sayuran.
"Juga perlu membangun skill sumber daya manusia, misalnya tantangan dari ekologi yang harus adaptasi ke dataran rendah," ucap Catur kepada MNC Portal Indonesia.
Selain itu, juga harus memikirkan pasar. Sebab, sumber daya alam di Desa Kalangan sangat potensial sehingga dapat mengundang pasar yang lebih besar.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro Helmi Elisabeth mengatakan, pengembangan florikultur mawar ini masih dalam skala percontohan.
Upaya ini tak lepas dari inisiasi Anna Mu'awanah selaku Bupati Bojonegoro untuk mengembangkan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi.
"Ini merupakan inisiasi Ibu Bupati untuk pengembangan florikultur sehingga bisa dikembangkan dengan baik. Ke depan, kami akan evaluasi di lokasi yang lebih luas lagi," kata Helmi.
Florikultur, lanjut Helmi, dapat menjadi alternatif untuk pengembangan pertanian yang bernilai ekonomi tinggi.
Saat ini varietas mawar masih beragam. Sebab, DKPP bersama BRIN masih menguji terhadap klimatologi yang cenderung panas.
Selain itu, pihaknya juga masih melihat sejauh mana varietas yang disenangi oleh pasar.
"Sesuai arahan Ibu Bupati, kami akan koordinasi dengan dinperinaker untuk kelompok pengolah mawar melalui pelatihan digital marketing," ungkapnya.
Pengembangan florikultur jenis bunga mawar ini menjadi komitmen Bupati Bojonegoro untuk pengembangan kawasan hortikultura dengan potensi geografis yang strategis dan mudah diakses.
Potensi lain juga mencakup lahan pertanian yang cukup luas, SDA Bengawan Solo, potensi genetik lokal, dan potensi pemanfaatan lahan perhutani.
Ke depan menggandeng BRIN, bunga mawar bakal dijadikan olahan produk makanan seperti selai, sirup, kue pie, dan teh mawar.
Mengingat secara pasarnya, aneka produk dari bunga mawar cukup potensial di pasar nasional seperti di Surabaya, Semarang dan Jakarta.