GARUT - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan, Pemkab Garut memberlakukan masa tanggap darurat selama tujuh hari di penanganan banjir dan longsor kawasan Garut Selatan. Wabup Garut memastikan warga dan para korban bencana akan mendapatkan bantuan.
"Tanggap darurat selama tujuh hari agar kita leluasa dalam menangani. Warga yang mengungsi membutuhkan alat untuk tidur, makanan dan lainnya," kata Helmi Budiman, saat meninjau lokasi bencana di wilayah Cisompet, Jumat (23/9/2022).
Pemkab Garut menjamin pasokan makanan untuk masyarakat terdampak. Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah di wilayah Desa Paas, Kecamatan Pameungpeuk. Helmi Budiman mengatakan pemerintah dan instansi terkait masih melakukan pendataan terhadap infrastruktur terdampak, khususnya yang rusak akibat bencana.
BACA JUGA:Longsor Landa Garut Selatan, Sejumlah Ruas Jalan Terputus
Dari pemantauan yang dilakukan, sejumlah kecamatan di Garut Selatan mengalami bencana dalam waktu bersamaan.
"Di Kecamatan Cisompet kemudian Singajaya itu longsor, kalau di Pameungpeuk banjir. Banjir di Pameungpeuk lebih besar dari banjir yang pernah terjadi pada 2020 lalu," ujarnya.
Beberapa ruas jalan, lanjut dia, terdampak longsor seperti tertutup material tanah dan ambles. Di Kecamatan Singajaya, jalan penghubung dua kecamatan, Singajaya-Cihurip, ambles sepanjang 35 meter.
"Kalau di Cisompet ada jembatan putus yaitu Jembatan Haurkoneng. Ini sedang didata dalam masa tanggap darurat," kata Helmi Budiman.
BACA JUGA:9 Orang Jadi Tersangka Kasus Rentenir Robohkan Rumah Warga Garut, Ini Perannya
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya