Share

Terinspirasi Hadis Nabi, Siswi Madrasah Ini Teliti Lalat sebagai Antikanker

Hantoro, Jurnalis · Senin 17 Oktober 2022 11:27 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 17 614 2688470 terinspirasi-hadis-nabi-siswi-madrasah-ini-teliti-lalat-sebagai-antikanker-3pERWYFX0D.jpg Siswi MAN 2 Tasikmalaya Nabilah Husniyah menunjukkan penelitian lalat sebagai antikanker kepada Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi. (Foto: Kemenag.go.id)
A A A

PRESTASI luar biasa ditampilkan siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tasikmalaya bernama Nabilah Husniyyah. Pelajar genius ini mampu meneliti lalat sebagai antikanker.

Nabilah meneliti manfaat sayap lalat dalam riset berjudul 'Profiliing dan Docking Senyawa Kandidat Antikanker dari Sayap Kanan Lalat melalui Karakteristik GC-MS'.

Baca juga: Jadwal Sholat Awal Pekan Ini Senin 17 Oktober 2022M/21 Rabiul Awal 1444H 

Hasil riset ini meraih Juara II Madrasah Young Reasercher Supercamp (Myres) 2022 untuk jenjang Madrasah Aliyah (MA) Bidang Matematika Sains dan Pengembangan Teknologi.

Nabila menjelaskan, penelitian ini terinspirasi dari salah satu hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam tentang lalat.

Siswi MAN 2 Tasikmalaya Nabilah Husniyah menunjukkan penelitian lalat sebagai antikanker kepada Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi. (Foto: Kemenag.go.id)

Pesan dalam hadis itu, "Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian, hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut kemudian membuangnya karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya." (HR Bukhari)

"Awalnya, saya terinspirasi hadis tersebut. Karena penasaran, saya melakukan penelitian ini," kata Nabilah di ajang Myres 2022 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

Baca juga: Bacaan Lengkap Surat Al Waqiah Ayat 1-96 Buka di Alquran Digital Okezone: Teks Arab, Latin, Artinya 

Menurut dia, penelitian ini menelusuri lebih jauh mengenai potensi senyawa aktif pada sayap kanan Musca domestica (lalat) melalui profiling senyawa bioaktif dengan metode GC-MS dan in silico dengan melalui molecular docking.

"Saya lakukan penelitian ini dari tahun 2021. Pastinya banyak sekali kendala dan rintangan. Namun, saya optimis bisa menyelesaikannya. Alhamdulillah, saya bisa sampai di tingkat nasional," jelas Nabilah, dikutip dari Kemenag.go.id.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ia juga membeberkan bahwa awal kesulitan dalam penelitian ini adalah penangkapan lalatnya. "Dari alat perangkap sudah saya pakai, namun hasilnya kurang maksimal, apalagi yang saya teliti adalah sayapnya, jadi harus sangat hati-hati," ujarnya.

Nabilah menjelaskan, tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui identifikasi potensi senyawa aktif pada ekstrak kasar dari sayap kanan Musca domeesttica (lalat) melalui metode GC-MS.

Selanjutnya, penelitian ini bertujuan menganalisais profiling dan docking potensi senyawa aktif sebagai kandidat antikanker berdasarkan nilai peak dari karakterisasi menggunakan metode GC-MS.

Manfaatnya, lanjut Nabilah, memberikan pengetahuan mengenai keberlanjutan penelusuran potensi penggunaan dari morfologi sayap kanan Musca domestica (lalat) sebagai bahan dalam komposisi antikanker.

Dirinya berharap riset ini dapat terus dikembangkan secara keberlanjutan sebagai sumbangsih di dalam biomedis.

"Tentunya manfaat yang bisa saya rasakan sendiri adalah pengalaman. Dengan adanya penelitian ini yang penuh dengan perjuangan membuahkan pengetahuan yang luar biasa," tuturnya.

Pada tahun 2022 ini panitia Myres menerima 9.220 proposal penelitian. Setelah proses seleksi, diperoleh 156 proposal terbaik dalam tiga bidang penelitian, yaitu Sains dan Teknologi, Sosial dan Humaniora, serta Keagamaan.

Mereka kemudian dibekali dalam workshop selama empat hari dengan menghadirkan para narasumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Islam Negeri (UIN). Selanjutnya dilakukan pendampingan selama satu bulan proses penelitian.

Dari 156 riset itu, para juri Myres 2022 menetapkan 36 proposal terbaik yang masuk ke ajang grand final dan hasilnya dipamerkan di expo.

Wallahu a'lam bisshawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini