Share

Cerita Ngeri Pembina Mualaf Koh Steven Antar Jemput Wanita Penghibur demi Dakwah

Melati Septyana Pratiwi, Jurnalis · Rabu 19 Oktober 2022 14:29 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 19 614 2690228 cerita-ngeri-pembina-mualaf-koh-steven-antar-jemput-wanita-penghibur-demi-dakwah-u4W4LM4WWJ.jpg Pembina Mualaf Center Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo atau Koh Steven. (Foto: YouTube Cinta Quran TV)
A A A

PEMBINA Mualaf Center Indonesia (MCI) Steven Indra Wibowo atau akrab disapa Koh Steven telah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Namun, banyak hal dikenang dari sosok inspiratif tersebut.

Salah satunya adalah kejadian cukup menegangkan yang dialami Koh Steven. Ini dia alami dalam rangka menjalankan salah satu program guna menuntun seseorang kembali ke jalan Allah Subhanahu wa ta'ala.

Baca juga: Steven Indra Wibowo, Pendiri Mualaf Center Indonesia Meninggal Dunia 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Ya, seperti diketahui, Steven sendiri merupakan pembina Mualaf Center Indonesia. Dalam rekaman perbincangan di YouTube Cinta Quran TV, Koh Steven mengungkap dirinya pernah memiliki program bernama Anjelo.

Apakah itu Anjelo? Rupanya Anjelo bukanlah nama seseorang, melainkan kependekan dari 'Antar Jemput Lon*e'. Jangan salah sangka, Koh Steven bersama timnya menjemput para wanita penghibur untuk diantarkan ke masjid agar kembali ke jalan Allah Azza wa Jalla.

Mulanya Koh Steven mulai menggencarkan program ini di kawasan Olimo, Jakarta Barat, tapi gagal. Belum patah semangat, dia kembali mencoba program Anjelo di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Profil Steven Indra Wibowo, Pendiri Mualaf Center Indonesia 

Tidak bisa dimungkiri, Koh Steven mengaku sangat takut. Dia hanya berharap tidak ada fitnah yang datang maupun terpancing godaan setan selama menjalankan program ini.

"Tapi Allah izinin 10 hari itu tidak ada orang yang kenal saya di jalan, dan berjalan mulus," kata Koh Steven, dikutip pada Rabu (19/10/2022).

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ketika para wanita penghibur sudah berada di hadapannya, mereka tidak terang-terangan diberi tahu akan dibawa ke mana. Koh Steven justru berpura-pura hendak menyewa para wanita penghibur.

Si wanita sepakat memberikan harga Rp500.000 per tiga jam. Bukan hanya satu wanita, Koh Steven membawa dua wanita sekaligus.

Baca juga: Kisah Koh Steven MCI Jadi Mualaf Karena Iseng 

Mobil yang mereka tumpangi lalu melaju menuju kawasan Lembang. Sesuai rencana awal, Koh Steven mengarahkan mobil ke Masjid Daarut Tauhid milik KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

Para wanita penghibur tentu saja terkejut bukan main. Terlebih saat Koh Steven menyuruh mereka masuk ke masjid dengan menggunakan mukena.

"Perjanjiannya 3 jam Rp500 ribu, ini Rp1 juta, 6 jam masuk masjid jangan ke mana-mana. Ini mukena, pakai mukena turun ke masjid," kata Koh Steven.

Baca juga: Unggahan Terakhir Koh Steven di Instagram, Open Donasi Pembangunan Madrasah dan TPA 

Lantaran sudah dibayar lunas, mereka pun menuruti perintah Koh Steven. Selama di dalam masjid, para wanita penhibur dijaga oleh tim akhwat.

Selepas dua wanita masuk ke masjid, Koh Steven bersama tim dan sopirnya kembali ke area Kota Bandung. Sama seperti sebelumnya, wanita penghibur kembali dijemput untuk menyambangi masjid.

Total ada 10 wanita yang ikut dalam program Anjelo. Tidak main-main jika dijumlah, Koh Steven menghabiskan uang sebesar Rp10.000.000.

Tapi semua itu terbayarkan. Pasalnya, sebagian besar dari wanita penghibur diakui Koh Steven telah bertobat dan bahkan masuk Islam.

"(Sebanyak) 94 persen tobat," ujar Koh Steven.

Baca juga: Koh Steven Pernah Jual Aset hingga Rp12 Miliar dan Disumbangkan Semuanya 

Baca juga: Kisah Mualaf Cantik Silvi, Dapat Hidayah Setelah Merasa Tenang Lihat Pacarnya Sholat dan Ngaji 

Meski begitu, ada pula yang kembali menjadi wanita penghibur. Tapi jumlah itu hanya sekira 2 persen.

Sementara 4 persen lainnya tidak meneruskan pengajian, tetapi tidak pula kembali ke pekerjaan lama. Mereka malah mantap berhijab usai pulang dari Masjid Daarut Tauhiid.

Wallahu a'lam bisshawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini