MOSKOW - Parlemen Rusia pada Kamis, (24/11/2022) menyetujui RUU yang memperluas larangan "propaganda LGBT" dan membatasi "demonstrasi" perilaku LGBT, membuat ekspresi gaya hidup LGBT hampir mustahil di negara itu. Undang-undang baru itu telah didukung dengan suara bulat oleh anggota Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia.
Di bawah undang-undang baru, yang masih membutuhkan persetujuan dari majelis tinggi parlemen dan Presiden Vladimir Putin, setiap tindakan atau informasi yang dianggap sebagai upaya untuk mempromosikan homoseksualitas - baik di depan umum, online, atau dalam film, buku, atau iklan - dapat dikenakan denda yang berat.
Sebelumnya, undang-undang tersebut hanya melarang promosi gaya hidup LGBT yang ditujukan untuk anak-anak. RUU baru ini juga melarang "demonstrasi" perilaku LGBT kepada anak-anak.
Anggota parlemen mengatakan mereka membela nilai-nilai tradisional "dunia Rusia" melawan Barat liberal,
Pihak berwenang telah menggunakan undang-undang yang ada untuk menghentikan pawai “Pride” LGBT dan menahan aktivis hak-hak homoseksual. Kelompok hak asasi mengatakan undang-undang baru dimaksudkan untuk mendorong apa yang disebut gaya hidup LGBT "non-tradisional" yang dipraktikkan oleh lesbian, pria gay, biseksual, dan transgender, lenyap dari kehidupan publik sama sekali.
"LGBT hari ini adalah elemen perang hibrida dan dalam perang hibrida ini kita harus melindungi nilai-nilai kita, masyarakat kita, dan anak-anak kita," kata Alexander Khinstein, salah satu perancang RUU tersebut, bulan lalu, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya