PARA pencinta olahraga sepak bola, hari-hari ini pasti sibuk menonton, membahas tim bola favoritnya yang sedang berlaga di Piala Dunia 2022. Setiap hari gegap gempita Piala Dunia 2022 ini selalu jadi topik pembicaraan yang hangat. Qatar pun menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Ternyata di balik keseruan pertandingan bola maupun riuh-rendahnya suasana Piala Dunia 2022, ada banyak isu kontroversi yang meliputinya. Ada beragam isu yang berkaitan dengan budaya, adat istiadat maupun kebiasaan masyarakat Qatar yang menyelimuti turnamen empat tahunan tersebut.
Berikut ini adalah beragam isu kontroversi heboh yang menyelimuti Piala Dunia 2022:
1. Infrastruktur Piala Dunia di Qatar dibangun pekerja migran bergaji sangat rendah
Saat Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, maka pemerintahnya pun segera menggelontorkan dana dan investasi miliaran dolar untuk membangun infrastruktur yang memadai, mulai dari stadion-stadion baru, infrastruktur transportasi, hotel-hotel mewah dan beragam sarana lainnya.
Menurut data yang dikutip Vox.com, Pemerintah Qatar telah merogoh kocek hingga sekira USD220 miliar untuk membangun sederet infrastruktur megah dan mewah untuk menyambut Piala Dunia 2022 ini. Namun faktanya, banyak perusahaan-perusahaan konstruksi Qatar yang menggaji para pekerja migran ini dengan gaji yang sangat rendah.
Selain itu, para buruh bangunan tersebut juga dieksploitasi habis-habisan karena harus bekerja dengan jam kerja yang panjang namun tidak mendapat imbalan yang layak.
Beberapa media sempat membuat liputan seputar pelanggaran HAM yang dialami ribuan pekerja migran yang membangun infrastruktur untuk Piala Dunia. Liputan CNN International menyebut bahwa seorang pekerja migran asal Nepal dengan nama samaran Kamal belum mendapat bonus yang dijanjikan dan malah dijebloskan ke penjara, tanpa alasan yang jelas.
Kemudian media asing lainnya, Guardian melaporkan pada tahun 2021 lalu ada sekitar 6.500 pekerja migran Asia Selatan telah meninggal selama bekerja di Qatar sejak negara itu dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010. Para pekerja migran tersebut sebagian besar terlibat dalam pekerjaan bergaji rendah dan berbahaya, serta sering dilakukan dalam suhu yang sangat panas.
BACA JUGA:10 Negara di Dunia yang Rakyatnya Paling Hobi Minum Bir
2. Larangan penjualan minuman beralkohol di semua stadion
Saat Piala Dunia ditentukan di Qatar, berbagai brand makanan dan minuman pun seakan berlomba juga untuk menjadi sponsor utama event olahraga bergengsi ini. Lalu FIFA pun memutuskan Budweiser, brand minuman bir atau minuman beralkohol terpilih jadi sponsor utama Piala Dunia 2022 di Qatar.
Namun faktanya, hanya dua hari sebelum tanggal pembukaan Piala Dunia pada Minggu (20/11/2022), Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan larangan penjualan minuman beralkohol di semua stadion. Pengumuman tersebut dikeluarkan FIFA setelah berdiskusi dengan Qatar selaku tuan rumah yang memiliki aturan ketat terkait alkohol.
Akhirnya kebijakan tersebut direvisi setelah adanya negosiasi antara Presiden FIFA, Gianni Infantino; Budweiser; dan Eksekutif Komite Tertinggi Qatar. Diputuskan, Budweiser tetap diizinkan menjual bir beralkohol di zona FIFA FAN Fest di pusat Kota Doha. Penjualan juga bisa dilakukan di tempat hiburan yang sudah ditentukan.
Nah, bagi traveler yang mau nonton langsung kompetisi sepak bola paling akbar sejagat yang digelar mulai 20 November sampai 18 Desember tersebut, wajib memperhatikan berbagai aturan lokal, seperti dikutip dari Okezone, Jumat 4/11/2022.
Analis keamanan di Riskline, Inggris, Diego Maloney memperingatkan para penggemar Piala Dunia yang akan pergi ke Qatar untuk memperhatikan beberapa hal yang tidak boleh mereka lakukan selama berada di negara kaya tersebut. Salah satunya adalah larangan penjualan minuman beralkohol di seputar stadion.
Qatar telah memberlakukan kontrol yang ketat terhadap keberadaan minuman beralkohol. Bahkan hotel pun memberikan pajak yang sangat tinggi bagi yang ingin meminumnya. Untuk takaran minuman kurang lebih setengah liter, Anda harus membayar sekitar Rp360.000 demikian dilansir dari Mirror.
Tapi mereka yang dapat minum harus membeli paket perhotelan untuk menonton pertandingan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya