Share

Menahan Hasrat Seksual Berhubungan Intim, Ada Efek Negatifnya?

Wiwie Heriyani, Jurnalis · Sabtu 03 Desember 2022 23:45 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Freepik)

KEBERADAAN Tenda Sakinah untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral dan jadi perbincangan masyarakat.

Tenda khusus tersebut diperuntukkan untuk para pasangan suami istri korban gempa di Cianjur untuk tetap bisa berhubungan seks, agar kebutuhan biologisnya tetap terpenuhi walau sedang berada di kamp pengungsian alias tak tertunda-tunda.

Terlepas dari pro kontra yang ada, jika dilihat secara medis, seberapa besarkah urgensi untuk menyalurkan kebutuhan biologis seseorang? Nah, ternyata menurut beberapa penelitian, menunjukkan bahwa menahan hasrat seksual ternyata punya dampak negatif bagi kesehatan. Menghimpun Halodoc dan Hellosehat, Sabtu (12/3/2022) berikut lima efek samping menahan hasrat seksual untuk kesehatan.

1.Bikin stres: Seks cukup berperan dalam pelepasan hormon oksitosin, endorfin, dan dopamin, yang semuanya merupakan hormon yang meningkatkan perasaan positif akan keterikatan, kasih sayang, gairah seks, dan euforia. Nah, menahan nafsu seks tersebut, kemungkinan besar akan menimbulkan adanya gangguan proses kimia pada otak sehingga bisa menimbulkan stres dan depresi.

2. Tekanan darah naik: Seseorang yang menunda dan jarang melakukan hubungan seksual, disebut akan mengalami risiko lebih tinggi untuk mengidap tekanan darah tinggi.

Sedangkan pada seseorang yang rajin berhubungan seks, pembuluh darah akan melebar, dengan begitu pengiriman oksigen dan nutrisi ke sel-sel dalam tubuh akan meningkat. Inilah yang membantu mencegah risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Sistem kekebalan tubuh melemah: Ternyata berhubungan seks juga bisa memicu keluarnya hormon DHEA (dehydroepiandrosterone) yang berguna dalam meningkatkan kekebalan tubuh. Melakukan hubungan seks secara teratur, dua sampai tiga kali dalam seminggu seseorang bisamemiliki kadar antibodi dalam tubuh yang lebih tinggi, jika dibandingan dengan orang yang tak rutin melakukan hubungan seks.

4. Meningkatkan risiko penyakit jantung: Berhubungan seks dan orgasme juga kerap dikaitkan dengan kesehatan jantung. Sebab, hubungan seksual juga jadi salah satu bentuk lain dari latihan olahraga, yang berguna untuk melatih kekuatan dan keseimbangan otot-otot jantung. Hal ini akhirnya bisa bantu menurunkan risiko seseorang mengidap serangan jantung dan stroke.

5. Disfungsi ereksi: Peningkatan mengidap disfungsi ereksi juga berisiko terjadi pada pria yang tak aktif secara aktivitas seksualnya, khususnya yang telah berusia 50-70 tahun.

 BACA JUGA:Kenali Apa Itu Kanker Usus dan Cara Penanganannya

BACA JUGA:Apa Benar Obesitas dan Diabetes Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar?

1
2