JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal segera mempercepat implementasi bioetanol di Indonesia. Langkah ini diklaim bakal membuat mobil lebih ramah lingkungan.
Peta jalan terkait implementasi bioetanol ini telah dilakukan sejak tahun lalu. Proyek ini melibatkan tim riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Proyek ini juga didukung oleh US Grains Council (USGC) guna mendorong penggunaan bioetanol untuk kendaraan bermotor dan mempersiapkan industri bioetanol di Indonesia.
Dalam sambutannya pada seminar Peluncuran Peta Jalan untuk Percepatan Implementasi Bioetanol, Direktur Bioenergi Edi Wibowo mengungkapkan, belum lama ini Presiden Jokowi telah meluncurkan program Bioetanol tebu untuk mendukung ketahanan energi,
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas inisiasi tim riset ITB untuk membuat kajian peta jalan percepatan implementasi Bioetanol. Semoga kolaborasi ini terus berjalan baik sehingga program bioetanol ini bisa sesuai harapan,” kata Edi, dikutip dalam laman Kementerian ESDM.
Disebutkan, pencampuran bioetanol telah diujicobakan dengan kandungan 2% (E2) di Jawa Timur pada 2018 lalu. Namun, hasil menunjukan harga BBM campuran bioetanol masih sedikit di atas harga BBM non-PSO.
Sementara itu, pakar bioenergi ITB Prof Tatang Hernas Soerawidjaja mengatakan, campuran bioetanol dapat menjadi solusi menurunkan polutan emisi kendaraan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya