ANAK kamu sulit makan sayuran? Masalah ini mungkin banyak dihadapi oleh banyak orangtua. Memang banyak cara untuk mengakali agar anak mau makan sayuran.
Tapi, tahukah kamu bahwa sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tidak suka sayur rupanya dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Meski agak mengherankan untuk dipercaya, para peneliti di Universitas Kentucky, Amerika Serikat, percaya bahwa gen tertentu membuat senyawa dalam beberapa sayuran terasa pahit bagi sebagian orang.
Akibatnya, orang-orang ini cenderung menghindari sayuran bergizi. Pada akhirnya, hal ini akan memengaruhi pola makan sehat seseorang.
Lalu, mengapa genetik menjadi penyebab seseorang tidak suka sayur? Manusia dilahirkan dengan dua salinan gen perasa yang disebut TAS2R38. Mereka yang mewarisi keduanya disebut AVI, yang tidak peka terhadap rasa pahit.
Namun, ada kelompok orang yang mewarisi satu salinan AVI dan satu salinan PAV. Kelompok ini sangat sensitif terhadap rasa pahit di sayuran. Orang yang memiliki gen PAV lebih dari 2 1/2 kali kemungkinan sangat sedikit mengonsumsi sayuran.
Kendati penelitian terbaru mengungkapkan bahwa faktor genetik membuat kamu tidak suka sayur, itu bukan alasan untuk menghindari makanan ini.
Ingatlah bahwa sayuran mengandung sejumlah nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan. Sebut saja serat, folat, vitamin C, vitamin K, vitamin A, vitamin B, kolin, dan zat besi. Saat kekurangan salah satu nutrisi tersebut, misalnya zat besi, kamu bisa mengalami anemia.
Tak hanya itu, malas makan sayur juga dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti dilansir dari KlikDokter:
- Berat badan naik
- Sulit buang air besar atau sembelit
- Memicu kanker
- Meningkatkan kadar gula darah
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya