Share

Tepat di Hari Raya Agamanya Dulu, Pria Ini Putuskan Masuk Islam

Fini Nola Rachmawati, Jurnalis · Jum'at 09 Desember 2022 17:29 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 09 621 2723918 tepat-di-hari-raya-agamanya-dulu-pria-ini-putuskan-masuk-islam-ss4A46IBqy.jpg Kisah Dodi Permana mantap masuk Islam tepat di hari raya agamanya dulu. (Foto: YouTube Ngaji Cerdas)
A A A

KEHIDUPAN seseorang untuk meraih hidayah berupa kenikmatan memeluk Islam memang tidak ada yang tahu. Hal itulah yang dialami pria bernama Dodi Permana. Ia mendapat hidayah dan masuk Islam tepat di hari raya agamanya dulu.

Kisah mengharukan Dodi diketahui dari rekaman video yang diunggah akun YouTube Ngaji Cerdas. Dalam video tersebut menayangkan Dodi yang berdomisili di Jakarta Timur menceritakan pengalaman yang dirasakan sebelum masuk Islam.

BACA JUGA:Demi Iman Islam, Mualaf Cantik Ini Rela Alami Cobaan Berat dari Keluarga dan Teman 

Dodi merupakan anak tunggal dari orangtua yang menikah beda agama. Ayahnya non-Muslim, sedangkan ibunya beragama Islam. Dia bekerja sebagai karyawan, dan sejak berusia 5 tahun sudah dibaiat di agamanya dulu.

"Kisahnya ini bermula saat ayah menyatakan ke ibu saya ingin masuk Islam. Tapi justru ibu saya melarang, katanya: 'Islamin dulu anak kamu, baru kamu bisa masuk Islam.' Karena ayah saya masuk Islam, saya masih non-Muslim, siapa yang membimbing saya? Itu menurut ibu saya seperti itu," ucap Dodi. 

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Sejak kecil ia mempunyai sahabat yang beragama Islam, dari situ mereka bercerita mengenai Islam seperti apa. Mulai dirinya SMP, orangtua dodi pun menanyakan untuk ke depannya.

"Dari situ ibu saya mulai menanyakan: 'Kalau mami mati, kamu enggak bisa doain mami.' Tapi saya enggak gerak gitu, pikirannya yang ada saya ikut aktif kegiatan kerohanian," ucapnya.

Saat masih kuliah, Dodi berteman dekat dengan wanita. Ia juga menyukai wanita yang mengenakan jilbab. Dari situ dirinya mulai terpikir perkataan ibunya.

BACA JUGA:Kisah Haru Pemuka Agama Jadi Mualaf Berkat Adzan Subuh, Rela Pisah dengan Anak-anaknya 

"Saya tuh pengin memberikan yang terbaik untuk ibu saya. Waktu itu akhirnya saya berpikir mungkin ulang tahun ibu saya kali ini saya ingin memberikan dia hadiah bahwa saya sudah mualaf. itu awalnya," ujarnya.

"Walaupun sebelumnya saya sempat enggak suka juga dengan Islam ini, karena ada sebagian stereotipe saat itu Islam itu identik dengan kekerasan dan sebagainya. Macam-macamlah. Tapi kalau saya lihat ibu saya ya saat itu rajin sholat, bahkan sholat sunnahnya juga kencang ya. Sholat tasbih segala macam. Tenang gitu lho menghadapi itu tenang," beber Dodi.

"Akhirnya saya berpikiran begitu saya berdoa saat itu: 'Tuhan sepertinya saya dalam keadaan galau, saya tidak tahu harus melangkah ke mana, apakah saya harus tetap non-Muslim atau menjadi Muslim. Tolong beri petunjuk apabila saya diperkenankan menjadi Muslim," terangnya. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Setelah berdoa, ternyata langsung dikabulkan. Beberapa beberapa bulan kemudian Dodi ditunjuk menjadi ketua kegiatan keagamaan non-Muslim di kampus.

"Saya sebenarnya bingung, karena ketua itu kan bertanggung jawab atas kegiatan keagamaan di kampus. Lho ini saya disuruh ditugasi untuk memberikan kenang-kenangan atau saya dikasih tanggung jawab yang lebih besar. Saya jadi bingung, galau lagi di situ," ucapnya.

Makin hari Dodi ada niatan belajar tentang Islam. Ia juga melaksanakan sholat secara berdiam-diam yang dibantu oleh sahabatnya bernama Indra.

"Sebelumnya tanya: 'Bisa ajarin sholat gak?' Itu buat kaget, karena kalau ada orang menanyakan tolong ajarin gue sholat itu sesuatu amazing. Itu belum pernah terjadi gitu. Kayak ini serius atau emang cuma mau saat itu incar cewek gitu," ucap Indra dengan meledek.

Dodi juga ikut Sholat Jumat di dekat rumahnya. Sudah mulai pendekatan dengan Islam, tapi belum bersyahadat.

Namun Dodi ternyata tidak hanya menjadi ketua kegiatan keagamaan, ia juga ditunjuk menjadi MC hari raya agamanya dulu. Sebelum mulai sebagai MC, Dodi melakukan sholat hajat.

"Di tahun saya menjadi MC ini, saya hari raya itu enggak di malamnya, tapi saya milih pagi hari, sesi terakhir di pagi hari raya."

"Kenapa saya pilih terakhir? Di situ saya bulatkan tekad bahwa saya benar-benar ingin memeluk Islam. Alasannya dari sebanyak tadi yang mulai dari yang namanya alasan-alasannya yang dalam pikiran saya secara logis," ucap Dodi. 

Setelah itu dia mulai yakin untuk masuk Islam. Sebelumnya ia ke altar untuk berdoa terlebih dahulu.

"Saya berlutut di depan altar. Saya mandang itu patung. Saya berdoa, 'Ini terakhir kali saya memanggil engkau, tapi bukan berarti saya meninggalkanmu. Saya hanya ingin memanggilmu dengan sebutan lain yang lebih indah yaitu Nabi Isa.' Di situ saya nangis sejadi-jadinya," jelas Dodi.

Saat ulang tahun ibunya, Dodi memberi tahu kepada semua niat dia ingin masuk Islam. Ibu Dodi sendiri kaget dengan perkataan tersebut.

"Mah, saya enggak mau ngasih apa-apa, saya cuma bilang: 'Saya sudah Islam saat ini'," ungkapnya.

"Yang benar? Kamu lagi naksir siapa?" tanya ibunya.

"Enggak naksir siapa-siapa. Saya kepengin aja," jawab Dodi.

Seiring berjalannya waktu, Dodi pun bersyahadat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, dengan berbagai saksi yaitu sahabatnya, orangtua, dan dosen yang menginspirasi saat kuliah.

Wallahu a'lam bisshawab

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini