Share

UNHCR: 348 Warga Rohingya Meninggal Atau Hilang Sepanjang 2022

Susi Susanti , Okezone · Kamis 19 Januari 2023 15:07 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 19 18 2749382 unhcr-348-warga-rohingya-meninggal-atau-hilang-sepanjang-2022-i239pYaBqP.jpg Warga Rohingya terdampar di Aceh (Foto: Antara)
A A A

DHAKA - Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNHCR mengatakan sedikitnya 348 warga Rohingya meninggal atau hilang, sedangkan 3.500 lebih anggota kelompok etnik yang teraniaya itu berusaha menempuh perjalanan berbahaya di Laut Andaman dan Teluk Benggala sepanjang 2022.

UNHCR melalui pernyataan, Selasa (17/1/2023), mengatakan jumlah percobaan penyeberangan laut naik 360 persen dari tahun sebelumnya ketika sekitar 700 orang melakukan tindakan serupa.

Dikutip Antara, kebanyakan kapal berangkat dari Myanmar dan Bangladesh sehingga menyoroti keadaan bahwa banyak warga Rohingya di kedua negara tersebut semakin merasa putus asa.

BACA JUGA: Tragis! 20 Warga Rohingya Tewas Usai Terkatung-katung di Lautan

Saat ini, Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta warga Rohingya di 33 kamp. Sebagian besar dari orang-orang yang teraniaya itu lari menyelamatkan diri dari penindasan brutal militer di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, pada Agustus 2017.

 BACA JUGA: UNHCR: 2022 Menjadi Tahun Paling Mematikan Bagi Pengungsi Rohingya di Laut

UNHCR mencatat peningkatan jumlah korban jiwa, dengan kenyataan bahwa sedikitnya 348 orang tewas atau hilang di lautan sepanjang 2022. Periode itu menjadi tahun yang paling banyak mencatat korban jiwa sejak 2014.

Dengan tidak adanya respons komprehensif di kawasan untuk mengatasi pergerakan di lautan itu, UNHCR memperingatkan bahwa akan ada banyak orang yang tewas di laut lepas di bawah pengawasan negara-negara pantai.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Badan PBB itu mendesak otoritas terkait agar menyelesaikan akar masalah pengungsian di Myanmar dan menambahkan bahwa para pengungsi akan terus melakukan perjalanan yang berbahaya jika masalah tersebut tidak teratasi.

Pada 2020, ada sekitar 3.040 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang melakukan perjalanan laut. Sekitar 39 kapal mendarat di berbagai negara, terutama Myanmar, Malaysia, Indonesia, serta Bangladesh.

Selama dua bulan terakhir 2022, empat kapal yang mengangkut 450 lebih warga Rohingya tiba di Aceh, Indonesia.

Satu kapal yang membawa 100 warga Rohingya berlabuh di Sri Lanka. Satu kapal lagi dengan sekitar 180 migran dikhawatirkan tenggelam pada awal Desember tahun lalu.

Beberapa di antara mereka adalah korban perdagangan, anak tanpa pendamping, serta penyintas kekerasan seksual dan gender.

Bali Process, yang merupakan forum untuk dialog kebijakan, berbagi informasi, dan kerja sama untuk mengatasi penyelundupan orang, perdagangan manusia dan hal-hal yang terkait dengan kejahatan transnasional, akan mengelar pertemuan setingkat menteri ke-8 pada Februari mendatang.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini