Share

53 Daerah Indonesia KLB Campak, Ini 3 Fase yang Perlu Diketahui!

Kevi Laras, Jurnalis · Kamis 19 Januari 2023 19:24 WIB
$detail['images_title']
Terkena campak (Foto: The amino company)

CAMPAK saat ini tengah menjadi sorotan karena sudah ada 53 wilayah/daerah yang berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan. Hal tersebut disampaikan oleh dr Anggraini Alam, SpA(K) Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Menurut dr Anggraini campak terjadi akibat kurangnya cakupan imunisasi Campak. Sementara, KLB terjadi karena jumlah kasus yang bisa saja tiba-tiba meningkat.

 campak

"Saat ini sudah ada 53 (daerah/wilayah berstatus) KLB campak di 34 kabupaten kota di 12 provinsi data 18 Januari dari Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi di Kemenkes. Suatu penyakit yang faktor risikonya itu satu-satunya karena nggak vaksin," ujar dr Anggraini dalam Media Briefing terkait KLB Campak Secara online, Kamis (19/1/2023).

"Apa sih yang disebut KLB campak? Kejadian luar biasa yang tadinya nggak ada campak, jadi ada atau ada terus melonjak jadi dua kali lipat, itu kita namakan KLB," katanya menambahkan.

Dalam paparannya, campak terbagi 3 fase yaitu berawal muncul gejala berupa demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk, atau pilek. Kemudian, orang tersebut akan mengalami mata merah dan terjadi ruam merah-merah di bagian tubuh.

Ruam pun menjalar, umumnya berawal dari belakang telinga. Lalu merembet ke bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki.

 BACA JUGA:Apa Benar Campak Bakal Jadi Ancaman Kesehatan Global?

"Kalau memang dilihat kulitnya muncullah ruam setelah demam Dia mempunyai tiga fase mulai dari ada gejalanya ada demam atau gejala khas 3C yaitu campak ada flu, pilek, atau mata merah dan adanya batuk-batuk. Kemudian ada fase erupsi atau ruam merah," kata dr Anggraini.

Sumber

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Mungkin gejala ruamnya itu bisa terlihat di belakang telinga atau batas kulit dan rambut di mana ruang pertama akan dialami dari bagian wajah lalu muncul ke lengan dan muncul kemudian ke Batang tubuh lainnya," sambungnya.

Sebelum, KLB Campak pernah terjadi di Asmat pada 2018 lalu. Di mana kondisinya beriringan dengan keadaan gizi buruk juga di sana.

"Sejak September 2017 – 23 Januari 2018 RSUD Agast dan Tim Kesehatan baik dari Provinsi dan Kabupaten telah menangani 646 kasus Campak, 144 Gizbur, 4 kasus Campak dan Gizi Buruk dan 25 suspek Campak," tambahnya.

1
2