Share

RI Masih Kekurangan 12,7 Juta Rumah, Gimana Nih?

Michelle Natalia , MNC Portal · Rabu 25 Januari 2023 14:34 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 25 470 2752767 ri-masih-kekurangan-12-7-juta-rumah-gimana-nih-8kgSMe7yN6.JPG Ilustrasi rumah. (Freepik)
A A A

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan bahwa masalah backlog atau kondisi kesenjangan jumlah rumah terbangun dengan yang dibutuhkan rakyat menjadi perhatian pemerintah.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban menyebut kalau soal backlog catatan DJKN berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 12,7 juta.

Sehingga ini merupakan suatu tantangan karena rasio KPR Indonesia termasuk yang terendah.

"Tapi dapat saya laporkan, perhatian pemerintah terkait dengan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini sangatlah besar," ujar Rionald dalam acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Ekosistem Pembiayaan Perumahan secara virtual di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Pertama, untuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sejak tahun 2010, pemerintah telah mengalokasikan total Rp79,77 triliun.

 BACA JUGA:Bangun Rumah Menteri di IKN, Jokowi Siapkan Rp537,1 Miliar pada 2023

Bahkan dalam dua tahun terakhir, angka rata-ratanya mencapai sekitar Rp20 triliun.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ini dipakai untuk membiayai pembangunan 1,16 juta unit rumah." ungkap Rionald.

Kemudian, pemerintah juga memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT SMF yang sejak tahun 2017 khusus untuk perumahan adalah sebesar Rp7,8 triliun.

Pihaknya juga mendukung Perumnas, sehingga Perumnas mendapat tambahan equity dari pemerintah sebesar Rp1,5 triliun.

"Terakhir, kita juga mendukung BTN sehingga kemarin pemerintah ikut serta dalam rights issue BTN dan menambah modal Rp2,48 triliun dari kebutuhan Rp4 triliun equity baru BTN," tandasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini