Share

5 Tanda Diabetes yang Tersembunyi di Kuku, Waspada!

Pradita Ananda, Jurnalis · Minggu 29 Januari 2023 19:05 WIB
$detail['images_title']
sinyal diabetes yang tersembunyi di kuku, (Foto: Freepik)

KUKU di jari tangan dan kaki karena tidak terlalu besar, kerap terabaikan dalam keseharian.

Tak jarang kesehatan dan tampilan kuku-kuku ini jadi terlewatkan, jika dibandingkan dengan anggota tubuh yang lainnya. Padahal tahukah Anda, ternyata kuku-kuku yang terlihat kecil dan tak terlalu penting ini bisa menyimpan sinyal-sinyal tersembunyi dari penyakit yang bisa mengancam jiwa, contohnya diabetes.

Ya, karena seperti diungkap Dr. Sarah White, associate clinical director, Bupa Health Clinics penyakit diabetes bisa menyebabkan infeksi dan kerentanan kuku. Lantas apa saja tanda diabetes yang bisa tersembunyi di kuku? Melansir The Sun, Minggu (29/1/2023) mari simak paparannya berikut ini.

1. Menguning: Penelitian menunjukkan kalau diabetes bisa memengaruhi protein di kuku, yang disebabkan oleh glikosilasi. Dokter Sarah menyebut, peningkatan laju proses inilah yang diduga menjadi penyebab kuku jadi menguning. "Jika kuku Anda berubah warna, itu bisa berarti orang tersebut mengidap gula darah tinggi, atau diabetes yang tidak terkontrol selama beberapa waktu," ujar dr. Sarah

2. Infeksi jamur: Ini umum terjadi di kuku orang dengan diabetes, infeksi jamur kuku ini terjadi karena adanya peningkatan kadar glukosa yang bisa menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah secara bertahap. Dengan suplai darah yang lebih buruk dan kadar glukosa yang lebih tinggi, infeksi jamur lebih mungkin terjadi. Kadar glukosa yang lebih tinggi, artinya juga bakteri di sekitar kaki bisa berkembang jadi infeksi dalam waktu yang lebih cepat.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Bantalan kuku bengkak: Sering-sering cek tampilan kuku, karena bisa sering menunjukkan tanda-tanda infeksi. Contohnya, bantalan kuku yang bengkak, merah atau terasa sakit di pangkal kuku atau di kaki. “Jika ternyata Anda rentan mengalami infeksi kuku berulang atau infeksi jamur kuku, pastikan segera periksa kadar gula darah dan mencari penanganan medis yang tepat,” saran dr. Sarah

4. Kuku tipis: Beberapa saraf terpanjang tubuh, dari otak menuju ke jari kaki dan jika seseorang mengalami kerusakan saraf, makanya kaki jadi kurang terasa. Ini kemungkinan akan meningkatkan risiko trauma kaki, karena secara tidak sengaja menginjak benda-benda dan merusak kuku kaki. Ketika sirkulasi darah di sekitar kaki berkurang, inilah yang memicu kuku menjadi tipis dan lebih mudah pecah atau patah. “Saat kuku rusak, jadi lebih rentan terkena infeksi dari kotoran atau kelembapan,” kata dr. Sarah

5. Lebih tebal di ujungnya: Dokter Sarah mengungkap, infeksi jamur bisa menyebabkan kuku jadi lebih tebal di bagian ujungnya. Lalu secara bertahap infeksinya bisa menyebar di kuku, kemudian menyebabkannya menjadi tebal dan rapuh. Ketika sudah tahap ini, kuku lebih rentan menjadi tajam, patah dan menyebabkan kerusakan pada jari kaki lainnya.

"Perubahan kuku ini bisa terjadi dengan sendirinya, atau saat mencoba memotong kuku yang menebal pada penderita diabetes. dalam setiap kejadian bisa berubah menjadi borok di kaki,” jelas dr. Sarah

Disarankan, jika memang sudah didiagnosis diabetes, disarankan mengenali tanda-tanda kerusakan saraf atau masalah sirkulasi sejak dini. Sebab ini adalah kunci untuk menghindari komplikasi berikutnya, misalnya terjadinya borok kaki atau infeksi yang bisa mengakibatkan dampak fatal seperti amputasi.

1
2