JAKARTA - La Doncella atau The Maiden merupakan seorang gadis remaja yang meninggal lebih dari 500 tahun yang lalu. Ia dijadikan sebuah tumbal atau ritual pengorbanan di Pegunungan Andes, Argentina.
Pada 1999, sisa-sisa mumi dari La Doncella dan dua anak lainnya ditemukan oleh para akeolog. Mereka berpendapat bahwa mumi tersebut telah ditinggalkan di puncak gunung untuk mati kedinginan sebagai persembahan kepada para dewa.
La Doncella ditemukan mengenakan tunik upacara dan dihiasi dengan topi baja, tanda status barunya sebagai pembawa pesan ke surga. Selain itu, ditemukan sisa alkohol yang membuatnya tertidur dan mulutnya terdapat serpihan daun koka, yang dikunyah suku Inca untuk mengurangi efek penyakit ketinggian.
BACA JUGA: 8 Gadis Remaja Didakwa Menikam Pria Lansia, Korban Tinggal di Tempat Penampungan Tunawisma
National Geographic Explorer-in-Residence Johan Reinhard, yang ikut memimpin ekspedisi tersebut, menggambarkan penemuan tersebut pada saat itu sebagai mumi yang paling terawetkan dari semua yang pernah dirinya lihat.
Sudah sangat tua namun dengan bentuk yang masih utuh dan terjaga, sangatlah sulit untuk mempercayai mumi La Doncella sudah berumur lima abad lamanya. Akhirnya peneliti berhasil mengungkap misteri tersebut dari DNA yang ada pada gadis Inca.
Hasil penelitian yang menggunakan analisis biokimia, jasad The Maiden alias La Doncella merekam apa yang dia makan dan minum selama dua tahun terakhir semasa hidupnya. Penelitian ini terbukti melalui pengamatan yang dilakukan pada rambut The Maiden.
Bukti yang terekam pada rambut mumi cantik tersebut mengungkap beberapa anak yang terpilih untuk upacara sakramen selama satu tahun, ditandai oleh perubahan konsumsi makanan yang berupa koka dan alkohol, pada akhirnya akan menyebabkan pengorbanan mereka.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya