Share

Apakah Penyakit Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kevi Laras, Jurnalis · Minggu 05 Februari 2023 12:34 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi BPJS Kesehatan. (Foto: Shutterstock)

HARI kanker sedunia jatuh setiap 5 Februari, untuk mengingatkan pentingnnya penanganan kanker. Pasalnya, penyakit kanker harus mendapatkan penanganan secara cepat untuk meningkatkan harapan hidupnya.

Sayangnya, banyak orang masih enggan memeriksakan diri ke dokter karena berbagai alasan, salah satunya adalah biaya. Lantas, apakah pengobatan kanker ditanggung oleh BPJS Kesehatan?

Ketua UKK Hematologi Onkologi ikatan dokter anak indonesia (IDAI) dr Teny Tjitra Sari, Sp.A(K), MPH, biaya pengobatan kanker memang ditanggung BPJS. Hal ini sesuai dengan organisasi kesehatan dunia (WHO) yang menyatakan negara harus siap bantu pengobatan bagi penderita kanker.

Kanker

"WHO ini juga mengatakan bahwa negara harus menanggung, artinya bahwa anak-anak juga mempunyai hak akses kesehatan untuk mendapatkan kesembuhan," kata dr Teny dalam Media Briefing soal Kanker pada Anak.

Melansir dari website P2PTM Kementerian Kesehatan, penyakit Kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderita.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam paparannya, dr Teny mengungkap bahwa kanker pada anak di Indonesia lebih didominasi kanker leukimia. Sehubungan dengan ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker bukanlah paling membebani, justru ada sakit lain yaitu Jantung dan Stroke.

Menurutnya kanker masuk ke posisi ketiga untuk beban di BPJS. Sebab, ia menilai karena sistem pengobatan (treatment) di Indonesia belum optimal sehingga mempengaruhi seberapa banyak pasien mengklaim.

"BPJS kan akan bayar claim ke rumah sakit, sebenarnya kanker sekarang bukan paling tinggi. Yang paling tinggi itu jantung sekitar Rp9-Rp10 triliunan, kemudian stroke di bawahnya, kemudian kanker nomor 3," ujar Menkes Budi.

1
2