Share
Advertisement

Tanpa Pakai Pisau Bedah Tradisional, Printer 3D Ini dapat Memperbaiki Jaringan Tubuh

Andera Wiyakintra , Jurnalis-Minggu 19 Maret 2023 17:00 WIB
Tanpa Pakai Pisau Bedah Tradisional, Printer 3D Ini dapat Memperbaiki Jaringan Tubuh
Tanpa Pakai Pisau Bedah Tradisional, Printer 3D Ini dapat Memperbaiki Jaringan Tubuh
A
A
A

Para peneliti di University of New South Wales, Sydney berhasil mengembangkan bio-printer 3D yang dapat melapisi bahan organik secara langsung ke organ atau jaringan tubuh dengan meminimalisir kontak langsung, sehingga berpotensi membantu menghindari operasi besar atau pengangkatan organ.

Printer yang disebut F3DB memiliki lengan robotik lembut yang dapat menempelkan biomaterial dengan sel hidup ke organ atau jaringan internal yang rusak. Wujud printer yang seperti ular ini akan masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau anus, dengan ahli bedah yang akan menggerakkannya ke area yang dituju dengan menggunakan gerakan tangan.

Printer ini juga dilengkapi dengan jet yang dapat menyemprotkan air ke area target, dan nosel pencetakannya dapat berfungsi ganda sebagai pisau bedah listrik. Tim berharap bahwa suatu hari nanti alat ini dapat menjadi alat yang lengkap untuk melakukan operasi yang sangat minim pembedahan atau kontak langsung.

Lengan robotik F3DB menggunakan tiga aktuator di bawah kain lembut yang menggunakan sistem hidraulik yang terdiri dari "jarum suntik yang digerakkan motor DC yang memompa air ke aktuator," seperti yang dikutip dari Gizmochina.

Lengan dan kepala printer yang fleksibel, masing-masing dapat bergerak dalam tiga derajat secara bebas (DOF), mirip dengan printer 3D desktop. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan kamera miniatur yang fleksibel agar operator dapat melihat pengerjaannya secara real-time.

Tim peneliti melakukan uji coba pertama pada perangkat ini dengan menggunakan bahan non-biomaterial seperti cokelat dan silikon cair. Mereka kemudian mengujinya pada ginjal babi sebelum beralih ke biomaterial yang dicetak pada permukaan kaca di usus besar buatan.

Menurut Thanh Nho Do, salah satu pemimpin tim dan Dosen Senior di Sekolah Pascasarjana Teknik Biomedis UNSW, "Kami melihat sel-sel tumbuh setiap hari dan meningkat empat kali lipat pada hari ketujuh, hari terakhir percobaan. Hasilnya menunjukkan bahwa F3DB memiliki potensi yang kuat untuk dikembangkan menjadi alat endoskopi lengkap untuk prosedur pembedahan submukosa endoskopi."

Walaupun berpotensi merevolusi dunia medis, tim peneliti mengingatkan bahwa teknologi ini kemungkinan masih lima hingga tujuh tahun lagi untuk bisa diuji coba pada manusia. Meskipun demikian, F3DB memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan akurasi dan kemanjuran prosedur medis.

(dra)

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Berita Terkait
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement