DERETAN lampu-lampu bernuansa klasik yang terpasang di sepanjang Jalan Basuki Rachmat, Kota Malang, Jawa Timur, menjadi penanda bahwa kawasan heritage Kayutangan ini tengah berbenah.
Pembenahan kawasan yang pada masa Hindia Belanda merupakan pusat perekonomian di wilayah Kota Malang tersebut, bertujuan untuk membangkitkan aktivitas ekonomi, khususnya sektor pariwisata dengan daya tarik wisata heritage atau warisan budaya.
Memang, sebelum Pemerintah Kota Malang membenahi wilayah Kayutangan, kawasan itu sempat mati suri. Deretan pertokoan lawas yang ada di Kayutangan, seolah tidak berdaya melawan perjalanan waktu yang kian cepat.
Selain pemasangan lampu-lampu bernuansa klasik di Kayutangan, akses untuk pejalan kaki juga dibenahi dan yang terakhir adalah pemberlakuan arus lalu lintas satu arah. Pembenahan itu, seolah menjadi napas baru Kayutangan untuk menarik minat wisatawan.
BACA JUGA:
Tidak membutuhkan waktu lama, koridor Kayutangan yang berada di arteri Kota Malang tersebut sudah mulai kembali menggeliat dan menarik minat wisatawan. Pertunjukan musik saat akhir pekan pada sejumlah titik, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Deretan toko-toko yang sebelumnya sudah berjibaku untuk bertahan, kini berubah menjadi sejumlah kafe-kafe yang menawarkan wisata kuliner untuk wisatawan. Keberadaan kafe-kafe tersebut, kini mulai melengkapi kawasan Kayutangan sebagai objek wisata baru.
Dalam rencana besar Pemerintah Kota Malang, kebangkitan sektor pariwisata di Kayutangan Heritage bukan sekadar membangkitkan aktivitas wisata pada koridor Kayutangan, namun juga bisa menyentuh area-area perkampungan yang berada di kawasan itu.
Rumah tertua di Kampung Heritage Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur. (ANTARA/Vicki Febrianto)
Area perkampungan tua di balik kawasan Kayutangan, seolah juga ingin merasakan hingar bingar aktivitas wisata yang kian hari semakin menggeliat. Lantas apa yang bisa ditawarkan oleh area perkampungan yang dulunya merupakan kampung kumuh pada masa Hindia Belanda tersebut?
Jalan-jalan kecil menghubungkan sejumlah perkampungan padat penduduk yang terletak tepat di belakang koridor Kayutangan. Jalan-jalan kecil yang menjadi saksi masa Hindia Belanda di perkampungan itu, bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
BACA JUGA:
Jalan perkampungan itu memiliki keunikan tersendiri yang disempurnakan dengan keberadaan sejumlah rumah tua yang bertahan hingga kini. Di tengah-tengah area perkampungan itu dibelah dengan sungai kecil yang juga telah ada sejak masa Hindia Belanda.
Salah satu rumah tua yang berada di area perkampungan yang kini dikenal dengan sebutan Kampung Heritage Kayutangan tersebut adalah Rumah 1870. Rumah 1870 tersebut, terletak di Jalan Basuki Rachmat Gang 6, Nomor 988.
Rumah yang dibangun pada tahun 1870 tersebut, merupakan rumah tertua yang ada di kawasan Kayutangan. Rumah dengan ukuran 8 x 11 meter itu memiliki atap perisai dan dilengkapi listplang bernuansa Betawi. Rumah bernuansa putih dan hijau itu dilengkapi jendela berwarna cokelat.
Selain rumah 1870, ada juga rumah Namsin yang merupakan salah satu ikon Wisata Heritage Kayutangan. Lokasi rumah Namsin, tepat berada di depan gang dan bangunan tersebut diperkirakan didirikan pada tahun 1900.
Potensi-potensi yang dimiliki kawasan tersebut memang banyak seputar bangunan atau rumah-rumah tua peninggalan masa Hindia Belanda. Potensi yang ada, perlu dibalut dengan kemasan yang menarik, sehingga menjadi daya tarik utama untuk para wisatawan.
BACA JUGA:
Tantangan
Kampung Kayutangan Heritage memiliki potensi wisata yang bisa dibangkitkan. Nilai-nilai sejarah yang melekat pada kawasan itu bisa diolah dan dijadikan daya tarik bagi wisatawan yang menginginkan pengalaman menjelajah perkampungan, seperti pada masa Hindia Belanda.
Memang, sebelum pandemi virus Corona di Indonesia, potensi pariwisata di Kampung Kayutangan Heritage tersebut sesungguhnya sudah mulai menggeliat. Namun, pandemi COVID-19 memberikan dampak cukup dalam pada kawasan itu.
Bukan itu saja tantangan yang dihadapi. Daya tarik Kampung Heritage Kayutangan juga terimbas pembenahan koridor Kayutangan. Pembenahan yang dilakukan pada sepanjang Jalan Basuki Rachmat itu seolah membuat daya tarik kawasan perkampungan itu meredup.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya