Share

Ukraina Tahan Pendeta Gereja Ortodoks Terkemuka karena Dianggap Puji Invasi Rusia

Rahman Asmardika , Okezone · Minggu 02 April 2023 17:00 WIB
https: img.okezone.com content 2023 04 02 18 2791773 ukraina-tahan-pendeta-gereja-ortodoks-terkemuka-karena-dianggap-puji-invasi-rusia-RNzncJzxbs.jpg Pendeta Gereja Ortodoks Ukraina Metropolitan Pavlo ditahan karena dituduh memiliki hubungan dengan Rusia. (Foto: Reuters)
A A A

KYIV - Seorang pendeta terkemuka Ukraina dari sebuah gereja yang diduga memiliki hubungan dengan Moskow dijatuhi hukuman tahanan rumah pada Sabtu, (1/4/2023) setelah persidangan untuk menetukan apakah dia memuji invasi pasukan Rusia dan memicu perpecahan agama, demikian dsampaikan gereja.

Kyiv menindak Gereja Ortodoks Ukraina (UOC) dengan alasan pro-Rusia dan bekerja sama dengan Moskow, tuduhan yang dibantah gereja.

BACA JUGA:

Meski Ada Rencana Pengusiran, Pendeta Kristen Ortodoks Tolak Tinggalkan Biara Bersejarah di Kyiv 

Dalam sebuah pernyataan, UOC mengatakan pengadilan Kyiv juga memerintahkan Pendeta Metropolitan Pavlo untuk memakai gelang elektronik. Kantor berita Interfax Ukraina dan Ukrinform mengatakan Pavlo telah diberikan hukuman 60 hari tahanan rumah.

"Saya belum melakukan apa-apa. Saya percaya ini adalah tatanan politik," kata Pavlo kepada wartawan setelah keputusan tersebut, sebagaimana dilansir Reuters.

Jaksa mengatakan tahanan rumah dan gelang elektronik adalah tindakan pencegahan, dengan jaksa Yevhen Zavistovskyi mengatakan bahwa kasus terhadap Pavlo akan dilanjutkan.

Kantor berita negara TASS Rusia mengatakan pengadilan memerintahkan Pavlo untuk tinggal di sebuah desa sekitar 40 km tenggara Kyiv. Pavlo mengatakan rumah itu tidak layak huni.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Tidak ada apa-apa untuk tidur, tidak ada pemanas dan tidak ada lampu. Tidak ada dapur, tidak ada sendok. Tapi tidak apa-apa, saya akan menanggung semuanya," katanya. Pavlo telah tinggal di akomodasi di Kyiv-Pechersk Lavra, sebuah kompleks biara berusia 980 tahun yang menurut pemerintah harus ditinggalkan oleh gereja. 

TASS juga mengatakan pengadilan telah menolak izin Pavlo untuk menghadiri kebaktian gereja. 

Penampilan Pavlo di pengadilan datang setelah dia diinterogasi oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU), yang mengajukan serangkaian tuduhan kepada pemuka agama tersebut.

Ukraina telah membuka kasus pidana terhadap 61 pendeta UOC sejak awal 2022 dengan tujuh dinyatakan bersalah.

Pavlo, seorang pejabat senior UOC, adalah kepala biara Kyiv-Pechersk Lavra. Gereja sejauh ini menolak untuk meninggalkan biara.

UOC telah dituduh mempertahankan hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia yang pro-invasi, yang dulunya adalah gereja induknya tetapi dengan UOC mengatakan telah memutuskan hubungan pada Mei 2022.

UOC adalah gereja terbesar kedua di Ukraina, meskipun sebagian besar penganut Ortodoks Ukraina termasuk dalam cabang kepercayaan terpisah yang dibentuk empat tahun lalu dengan menyatukan cabang-cabang independen dari otoritas Moskow.

Moskow mengatakan bulan lalu bahwa Ukraina "menyerang UOC secara ilegal", menambahkan ini menegaskan perlunya operasi militernya di Ukraina.

Secara terpisah, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan dia menandatangani keputusan untuk menjatuhkan sanksi pada lebih dari 650 individu dan perusahaan yang katanya "bekerja untuk agresi Rusia."

Penasihat Zelenskiy Andriy Yermak mengatakan, daftar tersebut mencakup pejabat negara dan lokal Rusia, "serta perusahaan yang terlibat dalam pemeliharaan, perbaikan, atau produksi peralatan militer."

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini