Setelah beberapa bulan melakukan pengujian, pihak Twitter akhirnya memperkenalkan tingkat bisnis dari layanan langganannya, yakni verifikasi Twitter untuk organisasi.
Kabarnya organisasi dan pengguna twitter yang merupakan tokoh ternama, akan dicabut tanda centang birunya, kecuali apabila sebuah organisasi sudah berlangganan Twitter Blue dengan biaya USD 1000 atau sekitar Rp14,9 juta per bulan.
Namun, belum lama ini dikabarkan bahwa kemungkinan akan ada beberapa organisasi yang bisa mendapatkan potongan harga satu sen untuk biaya berlangganan, dan memberikan mereka tanda centang emas secara gratis.
Menurut laporan The New York Times, Twitter dilaporkan mengecualikan 500 pengiklan yang menghabiskan paling banyak di platformnya, serta 10.000 organisasi teratas dengan jumlah pengikut tertinggi. Jadi organisasi yang masuk daftar tersebut kemungkinan tidak perlu membayar langganan.
"Organisasi Terverifikasi adalah cara baru bagi organisasi dan afiliasinya untuk menonjolkan diri di Twitter. Alih-alih mengandalkan Twitter untuk menjadi satu-satunya wasit kebenaran yang akunnya harus diverifikasi, organisasi terverifikasi yang mendaftar ke Organisasi Terverifikasi, memegang kendali penuh atas memeriksa dan memverifikasi akun yang berafiliasi dengan mereka," ujar Twitter lewat akun twitter resmi yang terverifikasi, seperti yang dikutip dari gadgetsnow.
Tapi, tanda centang emas untuk organisasi datang dengan harga yang cukup lumayan, yakni Rp14,9 juta setiap bulannya. Sementara untuk akun pengguna individu hanya perlu membayar USD 8 atau sekitar Rp119 ribu per bulan.
Apabila semua organisasi atau bisnis akan menerima tanda centang emas dan avatar persegi, lain halnya bila organisasi pemerintah atau organisasi multilateral, karena akan diberikan tanda centang abu-abu dan avatar melingkar.
Selain tanda centang, organisasi tersebut pun akan menikmati manfaat tambahan seperti dukungan premium dan akses ke semua fitur yang ditawarkan oleh Twitter Blue. Seperti kemampuan untuk mengedit dan memposting tweet yang lebih panjang.
Sementara itu, beberapa organisasi dan merek diketahui sudah memiliki tanda centang emas. Sedangkan yang masih terjebak dengan tanda centang biru, akan segera kehilangan tanda tersebut setelah program terverifikasi lawas dihentikan.
(DRA)