Share

4 Fakta Penyakit Sifilis, Salah Satunya Gejala Awal Tidak Disadari!

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis · Jum'at 26 Mei 2023 22:31 WIB
$detail['images_title']
Kena sifilis (Foto: Unsplash)

KINI kasus sifilis merebak di Indoneisa. Bahkan terdapat 10 provinsi yang mencatatkan kasus terbanyak se-Indonesia.

Kementerian Kesehatan membuka data soal kasus sifilis di Indonesia secara gamblang. Dari data yang diterima MNC Portal, terdapat 10 provinsi dengan kasus sifilis terbanyak didominasi kota-kota besar.

 kena sifilis

Penyebabnya kemungkinan dipengaruhi juga oleh faktor kemudahan akses tes sifilis di klinik wilayah tersebut. Di sisi lain, faktor kebiasaan seks tidak sehat, seperti tidak pakai kondom atau bergonta-ganti pasangan, bisa jadi penyumbang masalah yang sejatinya perlu untuk dikendalikan.

Apalagi di kota-kota besar memang marak pergaulan bebas. Namun bisa juga kalau di daerah terpencil juga kena sifilis akibat pendidikan seks yang sangat minim dan dinilai tabu.

Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Tidak hanya dialami oleh orang dewasa, penyakit ini juga bisa ditularkan kepada anak-anak dari orang tua. Berikut fakta yang harus diketahui masyarakat mengenai sifilis.

Lalu apa saja 4 fakta sifilis yang perlu diketahui,

1. Gejala Awal yang Tidak Disadari

Penyakit sifilis memiliki gejala yang biasanya tidak disadari oleh para penderitanya. Umumnya, gejala awal penyakit sifilis adalah adanya luka di sekitar alat kelamin, dubur, dan mulut. Kemunculan luka tersebut cenderung tidak disertai dengan rasa nyeri, maka dari itu gejala sifilis tidak langsung disadari oleh penderitanya.

Dengan demikian, akan menyebabkan penyebaran ke orang lain tidak segera disadari. Hal ini dapat berakibat fatal, karena sifilis harus sesegera mungkin ditangani. Jika tidak, maka akan menyebabkan komplikasi ke penyakit lain, seperti kerusakan jantung, tumor, infeksi HIV, dan gangguan kehamilan, serta persalinan untuk ibu hamil.

 BACA JUGA:

2. Penularan Sifilis Lewat Aktivitas Seksual

Penyakit sifilis ini disebabkan oleh aktivitas seksual yang dilakukan oleh penderitanya. Salah satu pencegahannya adalah dengan menggunakan alat pengaman saat melakukan aktivitas seksual. Sifilis menular melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka yang muncul.

Sifilis bisa terjangkit pada ibu hamil dan bisa menular ke anak yang belum lahir. Bayi yang menderita sifilis ini disebut dengan istilah sifilis kongenital. Fatalnya, bayi yang tertular saat masih berada di kandungan bisa berisiko meninggal saat lahir atau mengalami kecacatan. Selain itu bayi yang terpapar akan mengalami luka dan gatal di sekitar alat kelaminnya, seperti pada orang dewasa.

 BACA JUGA:

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Sifilis Bisa Sembuh

Pengobatan sifilis bisa melalui mengonsumsi antibiotik yang sudah diresepkan oleh dokter dengan dosis yang tepat. Dikutip dari Mayo Clinic, antibiotik yang tepat untuk mengatasi sifilis adalah penisilin. Penisilin juga merupakan antibiotik yang direkomendasikan untuk ibu hamil yang terpapar.

Penyakit sifilis bisa sembuh apabila mengikuti dosis antibiotik penisilin yang ditentukan oleh dokter. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sifilis akan muncul lagi di kemudian hari. Karena meskipun sudah dinyatakan sembuh, masih bisa terjangkit lagi dari pasangan seksual yang terinfeksi.

4. Mengintai Pelaku Pergaulan Bebas

Menurut petugas HIV, masyarakat harus berhati-hati akan penyakit sifilis ini. Sebab, pada beberapa kasus sifilis tidak menunjukkan gejala.

"Be careful, sifiis bisa nggak bergejala dan lebih gampang menular daripada HIV. Kalau punya bintik-bintik merah di kulit, periksa," tulis petugas HIV itu sembari memperlihatkan foto tangan dengan bercak merah yang dikatakannya sebagai gejala sifilis.

Nah, pengidap sifilis ini kebanyakan orang yang suka melakukan pergaulan bebas, alias hubungan seks tidak aman berganti pasangan. Jika kamu adalah pelaku, maka ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter yuk!

Menjadi pertanyaan sekarang, apakah gejala bercak-bercak merah di kulit yang berkaitan dengan sifilis terasa gatal?

Petugas HIV itu menjelaskan kalau bercak-bercaknya cenderung tidak gatal sama sekali. Walau di kasus yang lebih sedikit ada yang mengeluh gatal.

"Satu-satunya cara Anda tahu gejala itu mengarah ke sifilis atau tidak, ya, lewat tes. Gak bisa disimpulkan dari bercak saja. Tapi, kemunculan bercak bisa jadi indikasi buat segera tes," jelasnya.

1
2