INILAH sosok ilmuwan Muslim Al Zahrawi. Ia merupakan ahli ilmu kedokteran sekaligus penemu bedah modern.
Ia memiliki nama lengkap Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi atau akrab disapa Al Zahrawi. Di dunia Barat, dia lebih dikenal sebagai Abulcasis.
Al Zahrawi adalah pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad pertengahan. Karya terkenalnya adalah "Al Tasrif", buku kumpulan praktik kedokteran yang terdiri dari 30 jilid.
Al Zahrawi lahir pada tahun 936 Masehi di dekat Kordoba, Spanyol. Ia wafat pada tahun 1013M. Al Zahrawi merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang berjasa karena menjabarkan lebih dari 200 peralatan bedah.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Dijelaskan dalam buku "1001 Penemuan dan Fakta Memersona Peradaban Muslim", terungkap bahwa Al Zahrawi menulis 30 jilid ensiklopedia tentang pembedahan dan pengobatan. Tidak hanya itu, dia juga merintis penggunaan benang jahit bedah untuk menjahit organ dalam tubuh.
Dalam berbagai sumber dijelaskan bahwa Al Zahrawi menulis "Al Tasrif", buku kumpulan praktik kedokteran. Isinya berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk tentang gigi dan kelahiran anak.
"Al Tasrif" diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad 12. Lalu selama 5 abad Eropa Pertengahan, buku tersebut menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.
Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum.
Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al Zahrawi juga berjasa dalam bidang kosmetika atas penemuan beberapa produk kosmetika seperti deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini.
Dalam menjalankan praktik kedokterannya, Al Zahrawi memperhatikan pentingnya observasi tertutup dalam kasus-kasus individual. Hal ini dilakukan agar diagnosis akurat serta pelayanan yang terbaik.
Al Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter untuk berpegang pada norma dan kode etik kedokteran, yakni tidak menggunakan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.
Allahu a'lam.
