Share

Mengenal Pulu Mandoti, Beras Ketan Asal Enrekang Termahal di Indonesia

Nanda Dwi Cahyani, Jurnalis · Kamis 18 April 2024 18:03 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 18 406 2997568 mengenal-pulu-mandoti-beras-ketan-asal-enrekang-termahal-di-indonesia-xrfAB74boP.JPG Pulu Mandoti, beras ketan termahal di Indonesia (Foto: Instagram/@meramucerita)

BERAS ketan memiliki tekstur yang lengket dengan cita rasa manis, dan harum. Jenis beras ini akan dijual lebih mahal dari biasanya. Di Sulawesi Selatan, tepatnya Enrekang memiliki beras ketan lokal terbaik yang pernah ada yaitu Pulu Mandoti.

Warnanya seperti beras merah dan wanginya menyerupai pandan sehingga siapapun pasti tergiur untuk memakannya.

Bahkan satu liter beras Mandoti dapat mengharumkan 40 liter beras biasa. Saking wanginya, biasanya para pembeli akan mencampurkannya dengan beras biasa.

Beras ini hanya dapat tumbuh dengan kualitas baik di dua desa yaitu Salukanan dan Kendenan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang dengan ketinggian 700-1.000 mdpl dan kemiringan 60 derajat.

Beberapa petani sudah mencoba untuk membudidayakan di tanah Jawa namun hasilnya tidak sebaik di dua desa tersebut. Kemungkinan unsur hara dari tanah yang memengaruhi kualitasnya.

Pulu Mandoti

(Foto: Instagram/@pulumandotiawo)

Mengutip Wikipedia, di Sulukanan, sebuah desa di Kabupaten Enrekang, terdapat empat jenis padi yang pertama kali dibudidayakan oleh petani, antara lain pare pulu mandoti, pare bulu nyarang, pare tilok, dan jenis pare belanda.

Asal-usul munculnya jenis pare pulu mandoti, menurut cerita yang berkembang sebenarnya bervariasi.

Namun, pada umumnya masyarakat beranggapan bahwa pulu mandoti tersebut muncul secara tiba-tiba dan berasal dari langit yang dibawa oleh Towalli dan diwariskan kepada Bolong Ulu (diperkirakan abad ke-17).

Sedangkan sejarah munculnya pulu mandoti di Salukanan, berawal ketika padi dikembangkan oleh Bolong Ulu, dan saat beras hasil panen dimasak untuk persiapan upacara ritual, ternyata mengeluarkan aroma yang khas (tajam).

Saat itu, berkembang pemahaman di kalangan masyarakat bahwa apabila ada aroma yang tajam dan asing, seketika itu mereka lari menjauhi aroma tersebut.

Kisah yang lain, yaitu ketika ada seseorang gagal mencuri dalam rumah karena merasakan aroma yang tajam dan asing, yang dianggapnya tuan rumah mempersiapkan sesaji untuk menolak bala

Beras paling wangi ini dapat tercium hingga radius 100 meter dan hanya panen satu kali dalam setahun.

Infografis Kuliner Mandalika

"Harganya mencapai Rp50 ribu per kilogram, karena beras ini sangat wangi. Pulu Mandoti warnanya seperti beras merah," ungkap Hasriani, salah seorang warga Enrekang.

Sajian dari Pulu Mandoti dapat berupa tumpeng, nasu likku dan nasu palekko. Beras ketan ini hanya bertahan lama sekitar satu hingga dua hari saja.

Oleh karena itu setelah matang sebaiknya segera disantap. Jadi makin penasaran kan? Kalau pernah ke Enrekang jangan lupa beli dan cicipi beras ketan terharum di Indonesia ini ya Okezoners!

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini