Share

Kementerian Kesehatan Gaza Rilis Data Kematian Baru Akibat Serangan Israel

Lulu Az Zahra , Jurnalis · Kamis 18 April 2024 18:25 WIB
$detail['images_title']
Kemenkes Gaza rilis jumlah korban akibat perang. (Foto: BBC)

KONFLIK di Gaza telah menyedot perhatian dunia. Dalam tengah-tengah peristiwa tragis ini, Kementerian Kesehatan Gaza (Kemenkes) berperan penting dalam menyajikan informasi yang terperinci dan real-time mengenai kematian dalam perang yang berlangsung.

Pada 1 April 2024 Kementrian Kesehatan Gaza (Kemenkes) merilis daftar rinci ketiga orang yang diklaim tewas dalam perang tersebut. Melansir dari relief web pada Rabu (18/4/2024), pertengahan bulan Februari lalu, hanya tiga dari delapan rumah sakit di Gaza yang melaporkan kematian melalui apa yang disebut sebagai Sistem Pelacak Pusat (CTS).

Meskipun Kementerian Kesehatan telah berhasil mengimbangi memburuknya cakupan rumah sakit dengan kematian yang dilaporkan melalui laporan tersedia untuk umum. Rumah sakit yang terletak di Gaza Utara, Adwan Kamal merupakan salah satu yang melaporkan bahwa ada 15 anak tewas akibat mengalami dehidrasi dan malnutrisi.

Selanjutnya, Profesor Mike Spagat menindaklanjuti artikel yang dia tulis tentang rilis data terperinci pertama dan kedua dengan analisis kumpulan data baru tersebut. Daftar yang baru dirilis berisi 21.703 kematian yang dilaporkan.

Perang Gaza

Namun, 440 orang memiliki duplikat ID, 470 orang tidak memiliki ID, dan 792 orang memiliki jumlah digit yang salah dalam ID mereka.

Selain itu, sebanyak 1.486 orang lainnya memiliki kartu identitas yang tidak valid meskipun mereka memiliki sembilan digit yang diperlukan. 18.515 kematian lainnya mencantumkan jenis kelamin, namun 219 tidak mencantumkan usia. Untuk itu, sekitar 1/7 entri dalam rilis data baru memiliki masalah kualitas.

Data tersebut dikelompokkan berdasarkan status identitas untuk anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun. Sebanyak 20.076 kematian berdasarkan usia menjadi kategori laki-laki, perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan.

Sebelumnya, tercatat hingga Februari, lebih dari 30.000 orang dilaporkan meninggal dan lebih dari 70.000 orang terluka. Namun, angka ini masih belum termasuk sejumlah orang yang tergeletak di bawah reruntuhan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Reruntuhan rumah tersebut juga menyebabkan kematian pada sejumlah anak-anak dan keluarga yang di sebabkan oleh serangan udara dan pengebomam terus-menerus dari Israel.

Selain itu, pengeboman tersebut juga menyebabkan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, tempat pengungsian untuk anak-anak yang menderita luka perang tidak beroperasi kembali.

Juru bicara Dana Anak-Anak United Nations, James Elder juga mengatakan terdapat 13.750 jiwa anak telah terbunuh di tengah serangan udara dan pengeboman Israel yang dilancarkan.

1
2