Share

Ternyata Ini Alasan Iran dan Israel Jadi Musuh Bebuyutan

Rachel Eirene Nugroho , Okezone · Jum'at 19 April 2024 19:09 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 19 18 2998087 ternyata-ini-alasan-iran-dan-israel-jadi-musuh-bebuyutan-gxlpxStmRT.jpg Ternyata ini alasan Iran dan Israel jadi musuh bebuyutan (Foto: picture alliance)
A A A

IRAN - Akhir-akhir ini, aksi saling menyerang antara Israel dengan Iran sedang marak diberitakan dan menarik perhatian dunia internasional. Hubungan Iran dan Israel di era modern terlihat seperti sebuah hubungan permusuhan yang telah terjadi sejak lama. Seakan kedua negara ini hadir hanya untuk saling membenci satu sama lain.

Namun kenyataannya, Israel dan Iran pernah memiliki hubungan yang harmonis dan saling mendukung. Semua hal ini membawa kita kepada sebuah pertanyaan ‘Apakah alasan dibalik permusuhan antara Iran dan Israel?’. Mengingat bagaimana dahulu Iran merupakan negara Islam kedua yang mengakui Israel setelah didirikan pada tahun 1948 dan Israel yang menganggap Iran sebagai sekutu untuk melawan negara-negara Arab.

Melansir dari DW, Keharmonisan antara Iran dan Israel berubah 180 derajat ketika Revolusi Islam Iran terjadi pada tahun 1979. Sebelum revolusi tersebut, banyak kerjasama yang telah terjadi di antara Iran dan Israel. “Sampai revolusi tahun 1979, Iran dan Israel adalah teman, sekutu, dan mereka memiliki kerja sama militer dan ekonomi yang erat,” terang seorang profesor di Universitas Tel Aviv, Meir Litvak, dikutip CGTN America.

Menurut DW, Israel pernah melatih para ahli Iran, memberikan pengetahuan teknis serta membantu membangun dan melatih angkatan bersenjata Iran. Sebagai gantinya, Shah Iran membayar Israel dengan minyak sebagai bahan bakar bagi Israel di tengah masa berkembangnya perekonomian mereka. Fakta menarik lainnya mengenai hubungan kedua negara ini adalah ketika Iran pernah menjadi rumah bagi komunitas Yahudi yang berada diluar Israel.

Kedekatan Iran dengan Israel yang notabene merupakan rekan dekat AS memicu pertentangan penduduk Iran terhadap Shah Mohammad Reza Pahlavi selaku pemimpin Iran. Hal ini mendorong terjadinya Revolusi Islam 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini yang kemudian menyebabkan turunnya Shah Iran dari jabatan pemimpin Iran.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Naiknya Ayatollah Khomeini menjadi pemimpin Iran menyebabkan perubahan dalam hubungan antara Iran dengan Israel. “Para pemimpin baru Republik Islam melihat Israel sebagai garnisun Amerika Serikat, perpanjangan tangan Amerika di jantung Timur Tengah. Dan Iran adalah pendukung besar perjuangan Palestina,” kata Ali Akbar Dareini, peneliti dan penulis jurnal Pusat Studi Strategis di Teheran.

Para pemimpin Iran yang baru telah menerapkan retorika yang semakin keras pada Israel. Dengan tujuan untuk mendapat dukungan dari negara-negara Arab di kawasan serta dari penduduknya sendiri, rezim Iran sangat ingin mengembangkan pengaruh regionalnya. Menurut DW, pengaruh Iran ini dapat dilihat dari bagaimana keterlibatan Iran dalam perang saudara di Lebanon dengan berusaha menyaingi Israel. Pada tahun 1982, Israel mengirim pasukan ke Lebanon sebagai bentuk campur tangan dalam perang saudara yang sedang terjadi. Iran, di satu sisi, mengirim Garda Revolusi Iran ke ibu kota Lebanon, Beirut, guna untuk mendukung milisi Syiah setempat. Berawal dari dukungan ini, lahirlah milisi Hizbullah yang kemudian dianggap sebagai wakil langsung Iran di Lebanon.

Iran dengan para pemimpinnya terus menganggap Israel sebagai penjajah ilegal atas Yerusalem dan bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Palestina. Dikutip CGTN America, Iran mulai membentuk kelompok-kelompok bersenjata yang kuat untuk memerangi Israel secara rutin. Selain itu, Iran juga banyak mengirimkan bantuan senjata seperti roket serta dana kepada negara-negara di Timur Tengah yang terancam oleh keberadaan Israel.

Iran pernah memasok lebih dari 130.000 roket ke Hizbullah untuk mengancam Israel, pendanaan lebih dari USD100 juta atau setara dengan 1,6 triliun rupiah per tahun untuk Hamas di Gaza dan lebih dari USD16 miliar atau setara dengan 260 triliun rupiah dikirimkan untuk mendukung Suriah serta sekutunya antara tahun 2012 dan 2020. Sikap anti-Israel yang ditunjukkan para pemimpin Iran yang baru inilah yang memicu perubahan dalam hubungan antara Israel dengan Iran.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini