JAKARTA - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menjajaki peluang bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Chandra Asri Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perum Jasa Tirta II (PJT II) untuk melaksanakan studi kelayakan terkait potensi energi hijau.
Energi dari fasilitas tersebut nantinya akan disalurkan, salah satunya, ke Pabrik Chlor-Alkali dan Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang saat ini sedang dikembangkan oleh Chandra Asri Group dan memiliki kebutuhan kapasitas listrik total sebesar 340 MW.
Penelitian ini bertujuan untuk mendorong implementasi Energi Baru Terbarukan serta mendukung target Indonesia untuk mencapai Nol Emisi Bersih tahun 2060.
Direktur Legal, External Affairs, & Circular Economy Chandra Asri Group Edi Riva'i menyampaikan, kerja sama antara Chandra Asri Group dan PJT II ini sangatlah penting dalam mendukung Pembangunan dan operasional pabrik CA-EDC yang dirancang sebagai fasilitas yang mengimplementasikan energi hijau.
"Sebagai Mitra Pertumbuhan bagi Indonesia, studi kelayakan ini juga diharapkan dapat menciptakan peluang bisnis baru dalam pengembangan energi baru terbarukan untuk mencapai keberlanjutan," kata dia, Jumat (19/4/2024).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Chandra Asri Group saat ini tengah membangun Pabrik CA-EDC yang akan memiliki kapasitas produksi lebih dari 400.000 ton Kaustik Soda dan lebih dari 500.000 ton Ethylene Dichloride per tahun. Pabrik ini memiliki peran penting dalam memenuhi permintaan produk kaustik soda dan ethylene dichloride yang semakin meningkat dari berbagai industri tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.
Untuk mengoperasikan pabrik ini, awalnya akan memerlukan pasokan listrik sebesar 140 MW, kemudian akan ditambahkan 200 MW pada tahun 2026, sehingga total kapasitas listrik yang dibutuhkan mencapai 340 MW.
Direktur Business Development Perum Jasa Tirta II Dikdik Permadi Yoffana menyatakan, Perum Jasa Tirta II yang ditugaskan oleh Pemerintah sesuai PP 25 tahun 2022 untuk mengelola WS Citarum, sebagian Ciliwung-Cisadane, Cimanuk-Cisanggarung, Cidanau-Ciujung-Cidurian dan Seputih-Sekampung tentunya mempunyai potensi yang besar dalam hal pengembangan EBT untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target Nol Emisi Bersih tahun 2060.
"Dengan potensi tersebut kami juga dapat berkolaborasi dengan pihak swasta seperti Chandra Asri Group untuk mendukung program penggunaan energi ramah lingkungan dalam proses produksi sehingga rencana kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi kedua belah pihak,” ucapnya.
Kaustik soda merupakan bahan baku penting bagi berbagai industri di Indonesia, termasuk untuk ekstraksi alumina, nikel, pengolahan air, produksi tekstil, kertas, sabun, dan deterjen. Sedangkan, Ethylene dichloride merupakan komponen penting dalam pembuatan Polyvinyl Chloride (PVC), yang memiliki beragam aplikasi dalam konstruksi dan kemasan.
Pembangunan pabrik CA-EDC ini dapat menjadi faktor pendorong bagi ambisi Indonesia untuk berperan dalam rantai pasok global kendaraan listrik dimana permintaan kaustik soda-nya terus meningkat seiring dengan adopsi kendaraan listrik yang semakin meluas di seluruh dunia.