Share

Erick Thohir Minta Bahan Baku Pupuk Diamankan di Tengah Konflik Iran-Israel

Suparjo Ramalan , MNC Portal · Sabtu 20 April 2024 21:10 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 20 320 2998441 erick-thohir-minta-bahan-baku-pupuk-diamankan-di-tengah-konflik-iran-israel-TRHFBFYaDU.jpg Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Okezone.com/KBUMN)
A A A

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengimbau seluruh BUMN antisipatif dan adaptif menghadapi kondisi geopolitik dan ekonomi global. Dia tak ingin BUMN berdiam diri di tengah situasi geopolitik, sehingga harus bisa mencari peluang.

Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan mengamankan pasokan bahan baku dari luar negeri. Pasalnya, gejolak geopolitik Timur Tengah seperti perang Iran dengan Israel tidak hanya berdampak pada sektor keuangan dan komoditas di Indonesia, tetapi berdampak terhadap ketahanan pangan Indonesia dalam hal ini berpotensi mempengaruhi pasokan bahan baku pangan, salah satunya pupuk.

"Supply chain untuk pupuk, kita harus tingkatkan. Yang namanya kebutuhan bahan pasok untuk pupuk itu seperti potash, phospat, dan lain-lainnya. Nah itu kita kearah sananya iya. Dan kita sendiri sudah hampir dua tahun untuk mencari investasi di bidang bahan baku ini. Jadi lebih ke bahan baku securitynya," ujar Erick, Sabtu (20/4/2024).

Dia mencontohkan, saat BUMN berjibaku membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi pandemi covid-19. Kala itu BUMN tetap melakukan cukup banyak aksi korporasi, melalui konsolidasi holding, merger, hingga mencari mitra strategis.

"Justru dengan situasi seperti ini saya sudah ingatkan kita jangan slowing down, justru kita harus agresif. Siapa tahu di tengah kondisi seperti ini ada opportunity karena Indonesia dilihat salah satu negara yang stabil secara pertumbuhan ekonomi dan juga politik," katanya.

Erick mengatakan, potensi pembangunan pabrik pupuk di tanah air masih besar guna menjaga ketersediaan dan kebutuhan pertanian. Saat ini, pabrik pupuk sudah beroperasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan masih dalam pembangunan di wilayah Indonesia Timur.

Dinamika global yang terjadi membuat menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Situasi ekonomi dan geopolitik tersebut sudah dan akan berdampak kepada Indonesia melalui Foreign Outflow dana investasi yang akan memicu melemahnya rupiah dan naiknya imbal hasil obligasi. Kemudian juga semakin mahalnya biaya impor bahan baku dan pangan karena gangguan rantai pasok.

Ketahanan pangan ada kaitannya dengan ketersediaan pupuk dalam negeri. Sementara beberapa bahan baku pupuk berasal dari Timur Tengah dan Kawasan timur Eropa.

Karena itu, Erick mendorong BUMN dapat melihat secara cermat potensi peluang yang ada pada saat ini, termasuk untuk BUMN sektor pangan. Erick menilai upaya membangun ketahanan pangan melalui ketersediaan bahan baku menjadi sebuah keharusan

”Jangan sampai ketika kita terjebak, oh situasi geopolitik akhirnya kita diam saja. Nggak boleh. Justru kita di tengah situasi geopolitik ini kita harus agresif,” tuturnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini