Share

Pria dengan Infeksi Covid-19 Terlama Akhirnya Meninggal, Sudah Sakit selama 613 Hari

Devi Pattricia, Jurnalis · Sabtu 20 April 2024 21:22 WIB
$detail['images_title']
Pasien Covid-19. (Foto: Freepik)

SEORANG pria asal Belanda yang tidak disebutkan identitasnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usianya yang ke-72 tahun. Pria tersebut telah mencatat rekor lantaran berjuang melawan Covid-19 selama 613 hari sampai dirinya meninggal dunia.

Melansir People, pasien tersebut memiliki kelainan darah, sehingga tidak dapat mengembalikan kekebalan tubuh yang kuat terhadap virus setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi tersebut telah dilakukan jauh sebelum tertular varian Omicron pada Februari 2022 lalu.

Berdasarkan laporan dari para peneliti di Pusat Pengobatan Eksperimental dan Molekuler (CEMM) di Pusat Medis Universitas Amsterdam (Amsterdam UMC) Belanda, pria tersebut mengidap Covid-19 terlama.

“Ini infeksi SARS-CoV-2 [COVID-19] terlama. Durasi infeksi hingga saat ini, meskipun beberapa kasus telah tercatat dalam ratusan hari sebelumnya,” tulis laporan tersebut.

Para peneliti menjelaskan selama jangka waktu tersebut, infeksinya menyebabkan varian baru yang sangat bermutasi. Pria tersebut telah melalui lebih dari 50 mutasi virus Covid-19.

Meskipun telah banyak penelitian yang mengungkap bahwa virus Covid-19 yang ada di tubuh pasien bisa hilang dalam beberapa waktu, namun hal ini tidak pada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

“Pasien yang terinfeksi dapat menghilangkan virus dalam jangka waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Seperti pasien ini dapat mengembangkan infeksi yang terus-menerus dengan replikasi dan evolusi virus yang berkepanjangan,” jelas para peneliti.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Terlebih pria Belanda tersebut memiliki sindrom myelodysplastic atau kelainan yang disebabkan oleh sel darah yang terbentuk dengan buruk atau tidak berfungsi dengan baik.

Dengan kondisi kesehatannya yang kompleks dan sistem imun yang tidak kebal, pasien tersebut meninggal dunia akibat kondisi kelainan darahnya kambuh.

“Pada akhirnya, pasien tersebut meninggal karena kondisi hematologisnya kambuh. Meskipun mengidap COVID-19 dengan viral load yang tinggi selama total 613 hari," ujar peneliti.

1
2