Share

Masya Allah, Masjid di Malang Ini Miliki Bangunan Megah Mirip Hagia Sophia

Avirista Midaada, Jurnalis · Sabtu 20 April 2024 20:20 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 20 615 2998421 masya-allah-masjid-di-malang-ini-miliki-bangunan-megah-mirip-hagia-sophia-088AjvTTni.jpg Masjid Agung Al Hidayah Malang sangat megah mirip Hagia Sophia di Turki. (Foto: Avirista Midaada/Okezone)
A A A

MASYA ALLAH, masjid di Malang memiliki bangunan megah mirip Hagia Sophia di Turki. Masjid tersebut bernama Masjid Agung Al Hidayah. Letaknya berada di Dusun Donowarih, Desa Karangan, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pembangunan Masjid Agung Al Hidayah Malang hingga megah seperti Hagia Sophia ternyata tidaklah mudah. Selain memerlukan waktu hingga 10 tahun renovasi, biaya yang diperlukan pun cukup banyak.

Masjid Agung Al Hidayah Malang mirip Hagia Sophia di Turki. (Foto: Avirista Midaada/Okezone)

Miliaran rupiah dana dibutuhkan untuk membangun masjid yang awalnya didirikan oleh keturunan Sunan Kalijaga, Kiai Ismail bin Arif atau akrab dikenal Romo KH Ismail, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.

Sekretaris Masjid Agung Al Hidayah Malang Anas Firdaus mengungkapkan sejak 2008 hingga selesai pada 2018 atau pengerjaan selama sekitar sepuluh tahun, setidaknya menghabiskan dana mencapai Rp6 miliar.

"Mulai 2008 dibangun, dana murni dari masyarakat sendiri. Dana habis berapa, Insya Allah lebih dari Rp6 miliar," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Dana tersebut disebutnya hanya kisaran yang tercatat pasti, sedangkan beberapa bantuan yang tidak tercatat yang nominalnya belum diketahui disebutnya masih ada.

"Dana itu belum termasuk orang-orang yang shodaqoh, naruh semen, naruh yang lainnya, tanpa tercatat. Itu belum masuk di pembukuan," ungkapnya. 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, Anas memastikan dana pembangunan Masjid Agung Al Hidayah Malang yang menyerupai Hagia Sophia ini murni dari dana sumbangan dan inisiasi warga, dan tidak ada sepeser pun dari kas negara, apalagi disumbang APBD.

"Untuk pendirian masjid ini murni dananya dari masyarakat. Kita sudah pembangunannya kurang lebih memakan waktu hampir 10 tahun. Murni dana dari masyarakat," tambahnya.

Meski sudah tampak megah, pengelola yayasan masih akan kembali mempercantik bangunan Masjid Agung Al Hidayah Malang, salah satunya dengan membangun dua menara kembar di utara dan sisi selatan masjid.

Menara setinggi 45 meter ini rencananya menjadi ikon Masjid Agung Al Hidayah Malang yang berdiri simetris dengan kubah masjid seluas 20x30 meter persegi ini.

"Karena menara itu salah satu dari ikon masjid adalah menaranya ada dua, satu di selatan, satu di sebelah utara. Kalau untuk filosofi tingginya enggak ada, tinggi 45 meter ini disesuaikan dengan ketinggian kubah sama tinggi menara itu harus lurus simetris, gitu aja, filosofinya enggak ada," bebernya.

Dengan renovasi bangunan utama masjid sejak tahun 2008, masjid kebanggaan warga Desa Karangan ini bisa menampung hingga 700 jamaah. Hal ini pula yang membuat aktivitas ibadah di Desa Karangan biasanya dipusatkan di Masjid Agung Al Hidayah, termasuk saat memasuki bulan Ramadhan.

"Untuk kegiatan di bulan Ramadhan, perlu diketahui masjid ini membawahi dari mushola-mushola se- Desa Karangan, kurang lebih ada 16 mushola di Desa Karangan, semuanya terpaku dan terpusat pada masjid ini," kata Anas. 

Kegiatan keagaaman mulai dari ceramah agama, sholat tarawih, hingga kajian kitab juga dilakukan di masjid ini selama bulan Ramadhan.

"Masjid Agung Al Hidayah ini ada beberapa kegiatan, dimulai dari sebelum maghrib kita ada doa bersama, yaitu membaca Surat Waqiah, sama Surat Ar-Rahman, dilanjutkan dengan takjil dan sholat berjamaah maghrib. Setelah itu sholat tarawih seperti biasa, setelah sholat tarawih, ada kajian atau tadarus, nanti setelah sholat subuh itu ada kajian kitab," terangnya.

Masjid Agung Al Hidayah Malang juga dimanfaatkan oleh Pondok Pesantren Al Hidayah yang juga masih satu lokasi dengan bangunan masjid. Apalagi disebutnya, bangunan masjid, pondok pesantren, dan sekolah yang masih satu lingkungan, masih pada kepemilikan satu yayasan yang sama.

Salah satu kegiatan yang dilakukan sekolah yang tampak dari pantauan, yakni Sholat Dzuhur dan pembacaan Alquran usai sholat berjamaah.

"Ada kegiatan sekolah, karena sekolah itu satu yayasan dengan masjid, mulai RA, MI, MTS, MA, yang didirikan oleh Almaghfurullah Kiai Ismail, memang rutin," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini