Share

Kenang Masa Lalu Merantau ke Jakarta, Kak Seto Pernah Tidur di Tempat Sampah

Wiwie Heriyani, MNC Portal · Rabu 24 April 2024 13:30 WIB
https: img.okezone.com content 2024 04 24 612 2999953 kenang-masa-lalu-merantau-ke-jakarta-kak-seto-pernah-tidur-di-tempat-sampah-b3mxj4Nj5q.jpg Masa lalu menyedihkan kak Seto, (Foto : Instagram/@kaksetosahabatanak)
A A A

SIAPA sih yang tak kenal dengan sosok Kak Seto? Psikolog anak satu ini sangat eksis dari generasi ke generasi, bahkan kerap menangani dan mendampingi beberapa kasus kekerasan seksual pada anak di Indonesia.

Tapi siapa sangka, di balik gelar tinggi dan karir cemerlang yang kini ia telah raih, Kak Seto rupanya punya masa lalu yang menyedihkan. Pasalnya, sebelum sesukses sekarang, pemilik nama lengkap Seto Mulyadi ini pernah merasakan pahit dan getirnya hidup saat pertama kali menginjakkan kaki dan mengadu nasib di Jakarta.

 BACA JUGA:

Momen tersebut diceritakan sendiri oleh Kak Seto melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya baru-baru ini. Lewat unggahannya, pria paruh baya tersebut mengenang bagaimana susahnya ia saat 54 tahun lalu mengadu nasih di Jakarta.

Bahkan, karena miskin dan tak punya uang, ia sampai harus jadi gelandangan dan tidur di tempat sampah.

 

“Sejak menginjakkan kaki di Jakarta 54 tahun yang lalu, tanpa bekal dan tanpa tujuan, saya menggelandang dengan pekerjaan serabutan hingga tidur di tempat sampah,” cerita Kak Seto, melalui postingan di akun Instagramnya, @kaksetosahabatanak, Rabu (24/4/2024)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, nasib Kak Seto mendadak berubah sejak ia bertemu salah satu sosok yang sangat berjasa dalam hidupnya. Sosok yang ia panggil Pak Kasur itu sukses mengangkat derajatnya sebagai seseorang dengan kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan anak-anak Indonesia.

“Hidup saya berubah sejak bertemu dengan Pak Kasur pada tgl 4-4-1970, yang akhirnya mengantar perjalanan saya sebagai "Sahabat Anak" sampai sekarang,” tambahnya.

Meski sudah sesukses sekarang ini, hal tersebut tak membuat Kak Seto lantas lupa diri. Ia menganggap, bahwa sejatinya manusia akan terus berproses selama menjalani hidup.

“Proses yang tidak mudah, penuh liku-liku dan panjang membuat diri saya semakin ditempa sejak muda. Hingga saat ini pun, saya percaya proses tersebut masih terus berlangsung,” cerita Kak Seto lagi.

Lewat curahan hatinya, Kak Seto tak lupa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memotivasinya. Termasuk, melalui sejumlah kritik yang menurutnya turut berperan untuk membuatnya menjadi sosok yang lebih baik lagi.

“Maka saya sangat berterima kasih atas semua kritik dan saran membangun yang sahabat berikan, untuk menjadikan kita semua sahabat anak yang lebih baik lagi. Saya percaya negeri ini butuh lebih banyak lagi sahabat anak,” sambung Kak Seto lagi.

Terakhir, ia turut mengutarakan permohonan maafnya jika ada kekurangan selama berkecimpung di dunia anak selama puluhan tahun hingga saat ini.

“Saya pun tak lupa mohon maaf bila apa yang telah saya persembahkan di dunia anak-anak selama ini masih penuh dengan kekurangan. Mari kita erat bergandeng tangan untuk terus berkarya demi kepentingan terbaik bagi anak-anak Indonesia tercinta,” pungkasnya.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini