BILA Anda berpikir bahwa sebuah kontes kecantikan selalu menghadirkan sosok wanita yang sempurna, Anda salah. Ya, adalah seorang wanita bernama Mikayla Holmgren. Mikayla Holmgren mencetak sejarah menjadi peserta pertama dalam kontes kecantikan Miss Minnesota di Bunrsville, Minnesota, yang mengalami down syndrome.
Meski tak membawa pulang gelar Miss Minnesota, dalam ajang kontes kecantikan tersebut, Mikayla berhasil memenangkan penghargaan istimewa bernama ‘Spirit of Miss USA’. Penghargaan yang didapatkannya seolah menunjukkan kepada dunia bahwa penyandang down syndrome bisa berpartisipasi dalam ajang kecantikan dan pencarian bakat lainnya.
BACA JUGA:
Berpartisipasi dalam kontes kecantikan sejatinya sudah menjadi impian Mikayla. Mengutip Dailymail, Senin (4/12/2017), ibunda Mikayla, Sandi Holmgren menceritakan bagaimana Mikayla sangat senang menerima surat dari pihak penyelenggara Miss Minnesota. Mikayla pun membujuk ibu untuk mengizinkannya mendaftar.
“Aku menuliskan bahwa dia (Mikayla-red) mengalami down syndrome dan aku berpikir hal tersebut bisa membuat dirinya tidak lolos. Tapi ternyata mereka memutuskan mengikutsertakan Mikayla sebagai kontestannya,” ujar Sandi.
“Aku tidak sadar kalau ini adalah bagian dari kontes kecantikan Miss Amerika Serikat dan aku butuh beberapa pekan untuk menyadarinya,” lanjut Sandi.
Ini bukan kali pertama Mikayla mengikuti kontes kecantikan serupa. Sebelumnya, ia pernah berkompetisi di ajang Minnesota Junior dan membawa pulang gelar Miss Amazing pada 2015. Ia juga pernah mengikuti kompetisi di Junior Miss Amazing tingkat nasional di Los Angeles, Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Keikutsertaan Mikayla di ajang Miss Minnesota nyatanya mendapat apresiasi dari banyak pihak. Tak terkecuali sang Executive State Director Denise Wallace Heitkamp.
“Kamu membuat orang-orang tersenyum setiap kali kamu bicara, gembira, tersenyum, dan menari. Kamu memancarkan semangat Miss USA dengan selalu bersikap jujur kepada diri sendiri dan menempatkan orang lain terlebih dulu,” kata Denise.
“Kamu memiliki kerendahan hati dan kemampuan dalam mengatasi rintangan melalui senyum dan kegembiraan di hati,” tambahnya.
(Santi Andriani)