Share

Isu Hoax Seputar Kesehatan Jadi Urutan ke-3 Bikin Resah Warga, Setelah Politik dan SARA

Annisa Aprilia, Jurnalis · Selasa 06 Februari 2018 12:44 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Uniedu)

KESEHATAN masyarakat menjadi problema yang selalu ada. Padahal ada beberapa masalah kesehatan yang bisa dicegah dan dihindari. Tapi, kesadaran masyarakat yang masih cukup rendah membuat masalah kesehatan masih terus jadi dan selalu ada.

Di sisi lain, pengetahuan terkait kesehatan yang masih minim pada masyarakat juga turut mengambil andil dalam masalah kesehatan. Anak menjadi salah satu korban dari masalah kesehatan ini, yang seharusnya dalam masa pertumbuhannya anak harus sehat dengan tercukupi gizi dan nutrisi.

BACA JUGA:

Kentang Goreng Lezat dari Restoran Junk Food Bisa Atasi Kebotakan Rambut?

"Kasus kesehatan setiap hari ada, mulai JKN, ada anak yang tidak mendapatkan layanan kesahatan. Isu kesehatan yang terus ada pun tidak berhenti, mulai imunisasi MR, vaksin palsu, difteri, dan gizi buruk di Asmat, yang ternyata program presiden ternyata belum semuanya menjangkau daerah daerah terpencil. Indonesia memang sangat beragam ada terdalam, terluar, dan terpencil. Tapi, semua anak punya hak sama dalam akses layanan kesehatan," papar Rita Pranawati, MA, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada acara diskusi bulanan LK2PK yang terselenggara atas kerjasama dengan KPAI dan PT. Biofarma, dengan tema "Gizi Buruk Dan Ancaman Penyakit Infeksi Pada Anak", Aula Gedung KPAI Lt. 3, Jl. Teuku Umar No. 10-12 Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).

Serupa dengan Rita, Ardiansyah Bahar, Direktur Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) pun memaparkan masalah kesehatan memang tidak pernah habis. Namun, belum menjadi perhatian semua kalangan, sehingga masalah kesehatan masih terus ada.

"Masalah kesehatan tidak pernah berhenti, namun belum jadi sebuah konsern kita semua. Ada sebuah masalah yang besar, tapi masyarakat belum menyatu untuk itu. Di sisi lain, harus ada sebuah gerak sinergi antar instansi pemerintah," jelasnya.

Lebih lanjut, masalah kesehatan pada anak menjadi yang paling disoroti oleh komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), karena sebagian besar instansi pemerintah dan lembaga masyarakat lebih banyak menyoroti perlindungan anak dari kekerasan, daripada kesehatan. Padahal, menurut KPAI kesehatan anak juga penting bagi masa pertumbuhannya.

Orangtua yang mempunyai peran penting bagi pertumbuhan anak tentu harus menyediakan pencegahan dari penyakit pada anak. Dizaman yang sudah amat mudah memeroleh informasi, orangtua diharapkan tidak mudah termakan hoax kesehatan terkait imunisasi yang banyak beredar.

"Diera global kesadaran preventif menjaga pola hidup sehat tidak dimiliki setiap orang. Banyak juga masyarakat yang termakan hoax soal imunisasi, ini yg penting untuk disosilisasikan. Upaya preventif, melakukan edukasi pada masyarakat perlu, agar tidak terjadi gizi buruk dan masalah kesehatan lainnya," tambah Rita.

Menambah pemaparan dari Rita, M. Rahman Rustan, Direktur Utama Biofarma mengatakan, masalah hoax imunisasi dan kesehatan ini bukan hanya kewajiban pemerintah, tapi harus bersinergi dengan lembaga lainnya. Selain itu, masalah kesehatan pun harus jadi perhatian semua kalangan.

BACA JUGA:

Minum Wine 2 Gelas Sehari Cegah Alzheimer, Benarkah?

"Banyak hoax nomor 3 setelah politik dan SARA. Artinya tantangan kita di sini edukasi. Kami membuka diri untuk dikunjungi kampus, dan lembaga lain untuk diskusi masalah kesehatan.Ketika masyarakat terkena hoax maka menyadarkannya tidak mudah. Kita butuh partner untuk mengedukasi masyarakat," ucapnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)