Share

Kecewa dengan Manusia, Pria Ini Lebih Pilih Hidup Bersama Serigala

Annisa Aprilia, Okezone · Rabu 11 April 2018 14:43 WIB
https: img.okezone.com content 2018 04 11 196 1885145 kecewa-dengan-manusia-pria-ini-lebih-pilih-hidup-bersama-serigala-wQvkLr9qqM.jpg Mowgli dari Spanyol hidup bersama serigala (Foto: Dailymail)
A A A

TENTU tidak pernah terbayangkan sebelumnya bagi kita jika harus hidup di alam liar bersama binatang di zaman yang sudah modern ini. Jika ada seorang yang hidup bersama binatang di alam liar pun pasti akan jadi bahan ejekan dan dianggap seperti Tarzan.

Begitu pun yang dirasakan oleh seorang pria Spanyol. Dia menjadi bahan lelucon oleh masyarakat di sekitarnya sebab memiliki kebiasaan yang dianggap aneh dan lebih memilih hidup bersama serigala daripada manusia.

Ceritanya bermula ketika dia dibesarkan oleh serigala selama 12 tahun dan menganggap hidupnya di masyarakat yang dikelilingi manusia adalah kegagalan. Dia berharap bisa hidup di antara hewan-hewan lagi.

Marcos Rodríguez Pantoja namanya, dia dibesarkan oleh seekor serigala ketika ia terdampar di Spanyol, Sierra Morena saat berusia tujuh tahun. Dia ditemukan lagi ketika berusia 19 tahun, dia sedang berjalan dengan setengah telanjang dan bertelanjang kaki.

 (Baca Juga: Menikahi Pria Gemuk, Alasan Wanita Cantik Ini Begitu Menyentuh dan Menginspirasi!)

Melansir dari Daily Mail, Rabu (11/4/2018), saat ditemukan dia hanya mampu berkomunikasi dengan mendengus dan kemudian dibawa kembali ke peradaban manusia.

 

“Saya hanya membungkus kaki saya ketika terluka karena salju. Saya memiliki kapalan besar di kakiku yang menendang batu seperti menendang bola," katanya.

Tapi sekarang, pria berusia 72 tahun itu tinggal di sebuah rumah kecil dan dingin di Rante, Galicia, dengan hanya memiliki sedikit dana pensiun setelah kehidupan yang sulit di antara manusia.

Pantoja mengatakan sejak dia kembali lagi ke gua yang disebutnya rumah, kehidupannya berubah karena ia tidak pernah sepenuhnya dapat bergabung kembali.

Dia mengaku telah ditipu dan dilecehkan, dieksploitasi oleh bos di industri perhotelan dan konstruksi, dan tidak punya apa-apa. Pria yang dikenal sebagai Mowgli Spanyol ini mengatakan hari-hari paling bahagianya ialah saat tinggal di gua dengan kelelawar, ular, dan rusa, yang panggilannya masih bisa ia tiru.

  (Baca Juga: Jangan Ketawa! Terlalu Aktif Bergerak, Gadis Ini Bukannya Tampil Keren Malah Nyakitin Diri Sendiri)

Saat sebelum terdampar sendirian di gunung, Pantoja awalnya pergi ke sana sebagai gembala kambing setelah ibunya meninggal saat melahirkan. Ketika dia berusia tiga tahun ayahnya yang kasar melarikan diri dengan wanita lain.

Orangtua yang kemudian merawatnya dan mengajarinya bagaimana menggunakan api, serta membuat peralatan, entah mati atau tiba-tiba pergi begitu saja, meninggalkan si bocah kecil sendirian.

Dia selamat dengan diberi makan oleh serigala yang kemudian merawatnya. Dia makan daging dari anak-anak serigala, daging yang dia coba curi dari salah satu anak serigala membuatnya dicakar oleh ibu serigala sampai membuat dia mundur.

"Setelah memberi makan anak-anaknya, dia melemparkan sepotong daging kepada saya. Saya tidak ingin menyentuhnya karena saya pikir dia akan menyerang saya, tetapi dia mendorong daging dengan hidungnya," imbuhnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pantoja pun mengambilnya, memakannya, dan sempat mengira ibu serigala akan menggigitnya, tetapi dia justru menjulurkan lidahnya, dan mulai menjilati Pantoja. Setelah itu, Pantoja adalah bagian salah satu keluarga.

Kembali ke peradaban adalah pengalaman paling menakutkan dalam hidupnya, pertama ke panti asuhan di mana para biarawati mengajarinya untuk berjalan lurus dan makan di meja.

Dia dikurung di kursi roda untuk beberapa saat setelah kapalan yang tebal dipotong dari kakinya dan kunjungan pertamanya ke tukang cukur membuatnya takut pisau cukur akan memotong tenggorokannya.

Dia bertengkar dengan para biarawati tentang tidur di tempat tidur dan ketika dia berada kamarnya sendiri, pada awalnya dia tidur di lantai di atas tumpukan majalah dan selimut.

  (Baca Juga: Cerita Dokter Asal Makassar yang Ikut Tangani KLB Campak dan Gizi Buruk di Asmat)

Merasa tidak nyaman, Pantoja pun mencoba kembali ke gunung, tetapi gunung menjadi tempat yang sangat berbeda, tidak seperti apa yang dia ingat dan guanya digantikan dengan pondok serta gerbang listrik.

Serigala juga tidak menerima dia setelah dia pergi begitu lama dan menjaga jarak mereka daripada memeluknya sebagai saudara seperti dulu.

"Ada serigala dan jika saya memanggil mereka, mereka akan menanggapi, tetapi mereka tidak akan mendekati saya. Saya berbau seperti manusia, saya memakai minyak wangi," ucapnya.

 

Kelompok lingkungan Amigos das Arbores mengumpulkan uang untuk membelikannya rumah, letaknya jauh dari permukiman. Sebagian tetangganya menerimanya, tetapi yang lain mengejek kenaifannya.

"Saya pikir mereka menertawakan saya karena saya tidak tahu tentang politik atau sepakbola. Tetapi dokter mengatakan kepadanya, 'Tertawalah kembali kepada mereka. Semua orang tahu lebih sedikit darimu', " pungkas Pantoja.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini