Share

Kisah Gus Dur tentang Arti No Smoking untuk Para Kiai NU

Novie Fauziah, Jurnalis · Rabu 24 November 2021 05:37 WIB
https: img.okezone.com content 2021 11 23 614 2506437 kisah-gus-dur-tentang-arti-no-smoking-untuk-para-kiai-nu-IcHoctNeMq.jpg KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur. (Foto: Istimewa)
A A A

KISAH Gus Dur kali ini tentang arti tulisan No Smoking untuk para kiai Nahdlatul Ulama (NU). Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur memang dikenal sebagai sosok ulama yang penuh canda tawa. Bahkan, lelucon-lelucon presiden keempat Republik Indonesia ini masih terus dibahas.

Nah, berikut ini salah satu cerita humor Gus Dur yang cukup menarik, sebagaimana dikutip dari buku 'Tertawa Bersama Gus Presiden Dur' karya Hermawan Sulistyo, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Kisah Gus Dur Sebut Kereta Api Lebih Cepat daripada Pesawat 

Suatu hari para kiai NU bermusyawarah di salah satu hotel bintang lima di Jakarta. Mayoritas kiai NU adalah perokok berat, sehingga asap pun berkepul-kepul. Padahal di dinding sudah tertempel tulisan "No Smoking" alias Dilarang Merokok.

Ilustrasi no smoking. (Foto: Freepik)

Kemudian satpam mendatangi para kiai yang sedang asyik merokok itu dengan memasang wajah seram. Satpam tersebut memberi tahu para kiai bahwa dilarang merokok di ruangan tersebut, dan ia menunjuk tulisan "No Smoking".

Baca juga: Kisah Gus Dur Makan Ikan Hasil Curian Jadi Halal 

"Oh, itu," ujar seorang kiai.

”Sampeyan salah. No Smoking itu singkatan dari Nahdlatoel Oelama Smoking. Jadi, ini tempat merokoknya orang-orang NU," kata kiai tersebut menjawab dengan nada santai.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tentu saja satpam tersebut yang tadinya hendak mengusir para kiai yang sedang merokok itu kemudian segera pergi begitu saja.

Dalam ejaan bahasa Indonesia dulu ditulis Nahdlatoel Oelama, yakni saat itu NU didirikan pada tahun 1926 di mana aksara jadul masih berlaku.

Baca juga: Hukum Mengeluarkan Sperma di Luar Kemaluan Istri, Ini Kata Ustadz Abdul Somad 

Gus Dur. (Foto: Istimewa)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini