Share

Makam Ulama Asal Yaman Ini Panjangnya 9 Meter, Semasa Hidup Aktif Sebarkan Agama Islam

Tim Okezone, Jurnalis · Selasa 14 Juni 2022 16:14 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 14 614 2611356 makam-ulama-asal-yaman-ini-panjangnya-9-meter-semasa-hidup-aktif-sebarkan-agama-islam-RBGyvyN2wE.jpg Makam Keramat Panjang di Pakuhaji Tangerang. (Foto: Anggun Tifani/Okezone)
A A A

ULAMA-ulama yang mensyiarkan ajaran agama Islam di Tanah Air meninggalkan banyak sejarah. Salah satunya makam ulama asal Yaman ini, panjangnya mencapai 9 meter. Diketahui semasa hidup beliau aktif menyebarakan agama Islam.

Terletak di Jalan Cituis, Keramat, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, makam ini sering dikunjungi banyak peziarah dari dalam maupun luar negeri. Makam itu biasa disebut oleh warga sekitar sebagai Makam Keramat Panjang.

Baca juga: Geger Wanita di Riau Diduga Bersuami Dua, MUI: Poliandri Haram 

Itu merupakan makam seorang ulama kenamaan dari negeri Yaman yakni Habib Abdullah Ali bin Al Uraidhi. Ia dikenal gigih menyebarkan ajaran agama Islam ke banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Makam Keramat Panjang di Pakuhaji Tangerang. (Foto: Anggun Tifani/Okezone)

Juru kunci makam tersebut, Habib Muhammad bin Toha Assegaf, mengatakan Habib Abdullah bersama istrinya Aminah Khan mensyiarkan agama Islam ke Aceh, Palembang, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan berakhir di Pulau Jawa tepatnya di wilayah Pakuhaji, Tangerang.

"Umur beliau itu sampai 107 tahun. Masyarakat yang ziarah ke sini datang dari berbagai daerah. Dari luar negeri juga ada kayak dari Turki, Yaman, Singapura, Malaysia, banyaklah pokoknya. Selain itu kalau yang dari daerah itu ada dari Madura, Indramayu, sama sekitar Pulau Jawa," papar Habib Muhammad kepada Okezone.

Baca juga: Doa sang Nenek untuk Eril dan Kisah Kain Kafan Dibawa Ridwan Kamil ke Swiss 

Ia menceritakan, ketika berada di wilayah Pakuhaji, Habib Abdullah mempersunting seorang gadis yakni Siti Sulaiha. Makam kedua istrinya tersebut berada tidak jauh dari Makam Habib yang dianggap keramat itu.

"Bisa ke sini itu karena beliau saat itu kapalnya rusak berat. Di sini beliau bersama dengan awak kapal yang beliau bawa memperbaiki kapal beliau di sekitar kampung sini. Tidak jauh dari sini kan ada pantai, sambil memperbaiki kapal beliau juga menyebarkan agama Islam," kisahnya.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Makam berukuran 9 meter itu ditutupi tudung dan dilapisi kain berwarna hijau yang membentang di seluruh badan makam dan terletak di dalam sebuah ruangan seperti mushola. Pada dua sisi makam terdapat batu nisan dengan ukuran cukup besar ditutup kain sehingga tidak tampak apa tulisannya.

"Kalau ditanya kenapa namanya makam Keramat Panjang itu memang sejarahnya katanya beliau itu tinggi sekali, beda jauhlah sama masyarakat sekitar sini. Kalau nama Keramat itu karena kampung ini namanya Kampung Keramat. Dari situ akhirnya disebut Makam Keramat Panjang," terang Habib Muhammad.

Baca juga: Doa agar Suami Tidak Selingkuh, Insya Allah Rumah Tangga Harmonis 

Makam Keramat Panjang di Pakuhaji Tangerang. (Foto: Anggun Tifani/Okezone)

Ia menjelaskan, orang-orang yang berziarah ke makam tersebut rata-rata berwasilah dengan cara melakukan tahlil. Ketika tahlil, mereka duduk menghadap ke makam sambil membuka tudung dan berdoa ke arah batu nisan.

Ketika Okezone mendatangi lokasi, salah seorang peziarah bernama Misna dan anak-anak dari Majelis Taklim Al Muqorrobin datang. Mereka hadir menggunakan kendaraan pikap terbuka ke makam keramat tersebut.

"Mumpung lagi libur hari Maulid, sekalian ajak anak-anak ke sini biar belajar sejarah Islam. 'Ngalap' (ngambil) berkah kalau kata orang dulu mah," kata Misna usai tahlil.

Ia menambahkan, pembelajaran sejarah Islam untuk anak-anak dapat membuat mereka menghargai jasa-jasa ulama.

"Mereka juga kan pejuang Islam di jalan Allah yang tanpa ada perjuangan ulama terdahulu kita enggak akan bisa begini. Makanya ini semacam ilmu juga buat generasi penerus bangsa lah," urai Misna.

Baca juga: Cerita Mualaf Barbara, Dapat Hidayah Islam Setelah Terjemahkan Alquran ke Bahasa Prancis 

Makam Keramat Panjang sebelumnya sempat direncanakan menjadi tempat wisata religi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, namun pihak juru kunci dan warga sekitar tidak mengizinkan. Dikhawatirkan akan ada permasalahan yang sensitif akan timbul nantinya.

Allahu a'lam bisshawab.

Makam Keramat Panjang di Pakuhaji Tangerang. (Foto: Anggun Tifani/Okezone)

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini