Share

Dampak Teror Bom, Sudah 13 Negara Keluarkan Travel Advice ke Indonesia

Utami Evi Riyani, Jurnalis · Rabu 16 Mei 2018 14:38 WIB
https: img.okezone.com content 2018 05 16 406 1898971 dampak-teror-bom-sudah-13-negara-keluarkan-travel-advice-ke-indonesia-znwdiKSjZX.jpg Ilustrasi bom di kawasan Thamrin pada 2016 (Foto: Okezone)

TEROR bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada hari Minggu, 13 Mei lalu membuat keamanan Indonesia menjadi sorotan. Tak terkecuali bagi wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Indonesia.

Menyusul serentetan kejadian terkait teror yang menewaskan setidaknya 18 orang, beberapa negara mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advice). Berdasarkan informasi yang dihimpun hingga Rabu (16/5/2018) pukul 13.40, sudah ada 13 negara yang mengeluarkan travel advice untuk warganya yang sudah berada di Indonesia maupun yang akan bepergian ke Indonesia.

Inggris telah lebih dulu mengeluarkan imbauan perjalanan melalui Kementerian Luar Negerinya. Mereka mengimbau warganya agar berhati-hati saat mengunjungi pantai, bar, restoran, hotel, pasar, tempat ibadah, hingga tempat wisata yang bisa menjadi sasaran teroris.

 (Baca Juga:Menteri Pariwisata: Teror Bom Tidak Akan Pengaruhi Asian Games 2018)

"Waspadalah dan berhati-hatilah setiap saat. Anda harus secara teratur meninjau pengaturan keamanan Anda dan sangat waspada selama periode liburan termasuk periode Natal dan Tahun Baru, Nyepi (Tahun Baru Bali), Paskah, Ramadan, dan Hari Kemerdekaan (17 Agustus) di mana dapat terjadi ketegangan dan peningkatan risiko," bunyi pernyataan melalui website The Foreign and Commonwealth Office (FCO).

 

(Tempat wisata di Indonesia/Utami)

Setelah Inggris, Australia dan Amerika Serikat juga mengeluarkan travel advice. Pemerintah Australia mengimbau warganya untuk menghindari demonstrasi yang dapat menimbulkan kekerasan. Sementara Pemerintah AS mengimbau warganya untuk mencari tempat berlindung yang aman, meninjau rencana keamanan pribadi, memantau update media lokal, dan selalu waspada pada keadaan sekitar.

 (Baca Juga:Spot Anak Milenial yang Ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Digital)

Menyusul ketiga negara tersebut, ada Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Kanada, Prancis, Filipina, dan Swiss yang turut mengimbau warga mereka untuk selalu memperhatikan keamanan selama di Indonesia.

"Kami merekomendasikan mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas lokal dan melakukan kewaspadaan khusus di tempat-tempat umum, terutama di daerah di mana orang Barat berkumpul atau ada kepentingan Barat yang dapat diidentifikasi," bunyi tulisan yang ditampilkan website Pemerintah Selandia Baru.

Departemen Luar Negeri Filipina menuliskan telah menyarankan lebih dari 250 warganya yang tinggal di Surabaya untuk tetap waspada dan membatasi gerakan mereka sampai situasi normal kembali. Sementara Pemerintah Swiss menuliskan bahwa serangan dapat menargetkan fasilitas negara dan agama, serta tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh orang asing seperti tempat hiburan, pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran.

"Patuhi instruksi otoritas setempat dan tetap berhubungan dengan operator tur Anda. Jauhi tempat keramaian. Berhati-hatilah, terutama selama liburan dan periode penting agama (misalnya, Ramadan)," tulis website Pemerintah Swiss.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini