DI momen Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober ini, umat Islam Indonesia bisa melihat kembali kisah takbir Bung Tomo yang menggemparkan penjajah. Aksi ini dinilai sangat heroik yang dilakukan pahlawan bangsa dalam berjuang meraih kemerdekaan.
Takbir Bung Tomo berhasil membakar semangat arek-arek Suroboyo dalam melawan tentara sekutu yang dipimpin Inggris. Namun tahukah kamu, ada sebuah kisah yang jarang diangkat, yakni fakta pidato pembakar semangat yang disiarkan di radio itu terucap karena terinspirasi adanya Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) dan peran kiai di dalamnya.
Seperti apa kisah lengkap di balik takbir Bung Tomo tersebut? Berikut ulasan singkatnya, seperti dikutip dari Facebook Tempo Doeloe, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini, Kamis 28 Oktober 2021M/21 Rabiul Awal 1443H
Resolusi Jihad
Baru beberapa bulan sejak Indonesia merdeka, negara dikhawatirkan oleh rencana adanya invasi yang dilakukan tentara sekutu. Mereka berdalih melucuti senjata dan tahanan Jepang sebagai musuh dalam Perang Dunia II.
Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, Jenderal Soedirman lantas meminta Bung Karno menghubungi sosok Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari, tokoh ulama terkemuka di Jawa Timur dan Madura sekaligus pendiri ormas Islam NU.
Utusan yang dikirim Bung Karno berusaha meminta fatwa sang ulama terkait bagaimana hukum berjihad membela negara dalam suatu negara yang bukan berbentuk negara Islam seperti Indonesia.
Menindaklanjuti hal itu, KH Hasyim Asyari lantas mengumpulkan sejumlah tokoh ulama dan pendiri NU lainnya untuk membahas isu tersebut di sebuah rumah di Jalan Bubutan VI Nomor 2 Surabaya, Jawa Timur. Dari pertemuan tersebut, akhirnya melahirkan Resolusi Jihad NU yang apabila dirangkum berisikan tiga poin utama, yaitu:
Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini, Kamis 28 Oktober 2021M/21 Rabiul Awal 1443H
1. Setiap Muslim baik tua, muda, dan miskin sekalipun wajib memerangi orang kafir yang merintangi kemerdekaan Indonesia dalam radius 94 kilometer dari tempat ia tinggal.
2. Pejuang yang mati dalam perang kemerdekaan layak disebut syuhada.
3. Warga Indonesia yang memihak penjajah dianggap sebagai pemecah belah persatuan nasional dan oleh karena itu harus dihukum mati.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya