Share

Sumpah Pemuda, Kisah di Balik Pidato Takbir Bung Tomo yang Menggemparkan Penjajah

Ahmad Haidir, Jurnalis · Kamis 28 Oktober 2021 08:54 WIB
https: img.okezone.com content 2021 10 28 614 2492965 sumpah-pemuda-kisah-di-balik-pidato-takbir-bung-tomo-yang-menggemparkan-penjajah-6tmxzBtyxz.jpg Di momen Sumpah Pemuda ini mari mengetahui kisah di balik pidato takbir Bung Tomo. (Foto: Wikipedia)
A A A

DI momen Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober ini, umat Islam Indonesia bisa melihat kembali kisah takbir Bung Tomo yang menggemparkan penjajah. Aksi ini dinilai sangat heroik yang dilakukan pahlawan bangsa dalam berjuang meraih kemerdekaan.

Takbir Bung Tomo berhasil membakar semangat arek-arek Suroboyo dalam melawan tentara sekutu yang dipimpin Inggris. Namun tahukah kamu, ada sebuah kisah yang jarang diangkat, yakni fakta pidato pembakar semangat yang disiarkan di radio itu terucap karena terinspirasi adanya Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama (NU) dan peran kiai di dalamnya.

Seperti apa kisah lengkap di balik takbir Bung Tomo tersebut? Berikut ulasan singkatnya, seperti dikutip dari Facebook Tempo Doeloe, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Jadwal Sholat Hari Ini, Kamis 28 Oktober 2021M/21 Rabiul Awal 1443H 

Resolusi Jihad

Baru beberapa bulan sejak Indonesia merdeka, negara dikhawatirkan oleh rencana adanya invasi yang dilakukan tentara sekutu. Mereka berdalih melucuti senjata dan tahanan Jepang sebagai musuh dalam Perang Dunia II.

Dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, Jenderal Soedirman lantas meminta Bung Karno menghubungi sosok Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari, tokoh ulama terkemuka di Jawa Timur dan Madura sekaligus pendiri ormas Islam NU.

Bung Tomo. (Foto: Shutterstock)

Utusan yang dikirim Bung Karno berusaha meminta fatwa sang ulama terkait bagaimana hukum berjihad membela negara dalam suatu negara yang bukan berbentuk negara Islam seperti Indonesia.

Menindaklanjuti hal itu, KH Hasyim Asyari lantas mengumpulkan sejumlah tokoh ulama dan pendiri NU lainnya untuk membahas isu tersebut di sebuah rumah di Jalan Bubutan VI Nomor 2 Surabaya, Jawa Timur. Dari pertemuan tersebut, akhirnya melahirkan Resolusi Jihad NU yang apabila dirangkum berisikan tiga poin utama, yaitu:

Baca juga: Bacaan Zikir Pagi Hari Ini, Kamis 28 Oktober 2021M/21 Rabiul Awal 1443H 

1. Setiap Muslim baik tua, muda, dan miskin sekalipun wajib memerangi orang kafir yang merintangi kemerdekaan Indonesia dalam radius 94 kilometer dari tempat ia tinggal.

2. Pejuang yang mati dalam perang kemerdekaan layak disebut syuhada.

3. Warga Indonesia yang memihak penjajah dianggap sebagai pemecah belah persatuan nasional dan oleh karena itu harus dihukum mati.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Pidato Takbir Legendaris Bung Tomo

Resolusi Jihad tersebut lantas menggelorakan semangat kaum Muslimin Tanah Air, khususnya mereka golongan santri untuk berperang melawan sekutu. Kebetulan tidak lama sejak Resolusi Jihad NU dikumandangkan, tentara sekutu mendarat di sejumlah kota besar di Indonesia, termasuk Kota Surabaya.

Pertempuran Surabaya menjadi salah satu yang paling heroik. Di luar dugaan, rakyat berhasil menahan tentara sekutu yang dipimpin oleh Inggris sampai mereka meminta gencatan senjata kepada Bung Karno.

Baca juga: Perjalanan Berliku Mantan Penyanyi Tere Jadi Mualaf, Kisahnya Bikin Menangis 

Namun terbunuhnya Jenderal Mallaby, pemimpin tertinggi militer Inggris, membuat mereka murka dan mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerah atau akan membumihanguskan Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Di situlah peran Bung Tomo hadir. Ia berhasil meyakinkan arek-arek Suroboyo, khususnya kaum santri, agar jangan takut dan memilih untuk tidak menyerah.

Tapi sebelum ia mengumandangkan pidato yang berisi takbir tersebut, pemuda bernama asli Soetomo itu melakukan sowan kepada KH Hasyim Asyari. Ia meminta izin kepada sosok kakek Gus Dur itu untuk menyebarkan semangat Resolusi Jihad melaui siaran radio.

Akhirnya, terucaplah pidato legendaris yang berhasil membuat arek-arek Suroboyo memaksa sekutu harus membayar mahal upaya mereka dalam menguasai Kota Pahlawan tersebut.

Baca juga: Gadis Cantik Ini Jadi Mualaf Usai Bangun dari Koma, Cobaan Berat Datang dari Keluarga Besarnya 

“Bismillahirrohmanirrohim.

Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk Kota Surabaya.

Kita semuanya telah mengetahui.

Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.

Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tentara Jepang.

Tetapi inilah jawaban kita:

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah

Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih

Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapa pun juga

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Merdeka!!!”

Demikian potongan kalimat pidato takbir Bung Tomo yang sangat heroik dan legendaris serta mampu menggetarkan hati siapa saja yang mendengarnya.

Baca juga: Petir Menggelegar Tanda Kekuasaan Allah Ta'ala, Jangan Lupa Baca Doa Ini 

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini