Share

Kapan Waktu Terbaik Menikah? Ini Jawabannya Menurut Syariat Islam

Intan Afika Nuur Aziizah, Jurnalis · Senin 03 Januari 2022 11:39 WIB
https: img.okezone.com content 2022 01 03 330 2526591 kapan-waktu-terbaik-menikah-ini-jawabannya-menurut-syariat-islam-FlHGW8bjqn.jpg Ilustrasi waktu terbaik menikah menurut syariat Islam. (Foto: Shutterstock)
A A A

MENIKAH adalah salah satu sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Pasalnya, tersimpan pahala besar di balik mengerjakan amalan salih ini. Bahkan dengan menikah, seorang Muslim bisa menyempurnakan separuh agamanya.

Berdasarkan riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

Artinya: "Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." (HR Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah Nomor 625)

Baca juga: Kisah Mualaf Gadis Kaya Raya Setelah Lihat Pemuda Menjaga Pandangan ketika di Lift 

Lantas, kapan waktu terbaik menikah menurut syariat Islam?

Ustadz Ammi Nur Baits ST BA menjelaskan, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sangat menyukai sikap optimis yang baik dalam setiap keadaan, termasuk ketika memiliki rencana akan suatu hal yang baik dan halal seperti rencana untuk menikah.

Tetapi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sangat membenci thiyarah atau berkeyakinan sial akan hari, bulan, atau peristiwa tertentu sehingga adanya larangan untuk melaksanakan suatu perencanaan di waktu-waktu tersebut karena dikhawatirkan akan membawa pengaruh buruk.

"Beliau membenci thiyarah, artinya berkeyakinan sial karena hari-hari tertentu atau karena bulan tertentu atau peristiwa tertentu," ungkap Ustadz Ammi Nur Baits, seperti dikutip dari kanal YouTube Yufid TV, Senin (3/1/2022).

Baca juga: Siasat Unik Abu Nawas Lolos saat Akan Dimasak Jadi Bubur: Kubawakan Teman Bertubuh Gemuk 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Thiyarah sendiri dalam Islam hukumnya syirik, sebagaimana dalam hadis dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik." (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibn Majah, dan yang lainnya. Syekh Syuaib Al-Arnauth mengatakan sanadnya sahih)

Hadis tersebut menegaskan bahwa umat Islam sangat tidak diperbolehkan berkeyakinan sial atas hari atau kepercayaan tertentu karena termasuk syirik. Misalnya, kepercayaan beberapa suku yang masih memegang erat keyakinan hari atau bulan pantangan untuk mewujudkan rencana tertentu. Hal ini tidak sepatutnya dipercayai karena pada dasarnya stigma tersebut tidaklah dikenal dalam Islam.

Baca juga: Deretan Nama Anak Laki-Laki Islami Bermakna Pemimpin, Nomor 6 Perkasa Melindungi 

"Sangat tidak diperkenankan untuk berkeyakinan sial dengan adanya hari tertentu, atau keyakinan sial karena weton. Apalagi terpengaruh hitung-hitungan," jelas Ustadz Ammi Nur Baits.

Ia mengatakan, pada dasarnya semua hari adalah baik. Pertimbangan penentuan hari yang dapat dilakukan lebih kepada siapa yang akan diundang dan dilibatkan, sehingga perlu memerhatikan hari-hari yang sekiranya tepat agar para tamu undangan dapat semuanya hadir untuk memberi keberkatan pada pasangan mempelai.

Baca juga: Ini Tipe Anak Muda yang Dicintai Allah Ta'ala, Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Alasannya 

Di samping itu, ada satu bulan yang begitu dianjurkan oleh sebagian ulama untuk melaksanakan pernikahan yakni di bulan Syawal. Berdasarkan riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, ia mengatakan: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassallam menikahiku di bulan Syawal, dan beliau baru tinggal bersamaku di bulan Syawal (di tahun berbeda)."

Rasulullah sengaja memilih bulan Syawal untuk membantah keyakinan orang-orang musyrik yang percaya pada bulan Syawal ialah bulan yang harus dihindari untuk melaksanakan pernikahan. Hal ini sebagaimana kepercayaan sebagian orang Arab yang yakin bahwa bulan Syawal ialah bulan yang sial untuk menikah.

Ustadz Ammi Nur Baits juga menegaskan bahwa menikah di hari apa pun akan memiliki nilai yang sama baiknya dengan hari-hari lain. Bahkan, sangat dianjurkan untuk menggelar pernikahan pada waktu-waktu yang telah diharamkan oleh suatu kepercayaan atau adat budaya.

Baca juga: 5 OOTD Hijab Aurel Hermansyah Liburan di Turki, Modis dan Glamor 

Hal tersebut bertujuan melawan aqidah menyimpang di antara masyarakat sekaligus membuktikan bahwa pernikahan akan tetap berjalan dengan baik, tanpa adanya pengaruh dari hari-hari sial. Hal terpenting adalah percaya kepada Allah dan tetap bersikap optimis agar hal-hal positif pun menyertai kehidupan umat Muslim ke depannya.

Wallahu a'lam bishawab.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini